BismilLah.
22). Apakah Kuil Impian Yahudi Itu Kebohongan Semata? Jangan Baca Tulisan Ini…
Orang Yahudi menyamar sebagai Muslim agar bisa beribadah di kompleks al-Aqsa, dan mengecoh larangan polisi.
“Misinya adalah menguasai kembali Temple Mount [kompleks Masjid Al-Aqsho],” ujar Raphael.
“Saya seorang Yahudi yang religius, seorang Yahudi Zionis, dan saya percaya Temple Mount [Bukit Bait Suci] adalah milik orang-orang Yahudi. Karena hal itu yang dijanjikan Tuhan kepada kami di dalam Alkitab,” lanjutnya.
Kelompok Raphael menyamar sebagai Muslim untuk berdoa di lokasi yang jadi perebutan. Mereka bahkan mempelajari bahasa Arab.
“Awalnya memang menakutkan, namun Anda akan merasa terbiasa dengan cepat. Dan setelah lima menit, detak nadi Anda kembali stabil (karena aman),” ujar Raphael.
Israel telah mengijinkan lebih banyak pengunjung Yahudi beberapa tahun belakangan ini. Hal itu membuat marah orang Palestina.
Raphael tidak sendiri dalam visinya untuk membangun kuil disini, (yakni) untuk mengganti dua kuil (yang telah hancur) dalam Alkitab.
“Itulah alasan mengapa kami kembali ke tanah Israel, yakni untuk membangun kuil [yang ada pada Alkitab]. Kuil itu harus berdiri tepat di sana. Di tempat masjid emas (Qubbah Ash-Shokhroh) besar itu. Ya, itu akan menyakitkan [banyak pihak] dan tidak baik, tapi itulah visi kami. Dan itulah tahap selanjutnya,” katanya.
Tanggapan Muslim Palestina
“Sebagai seorang Muslim, saya masuk masjid dan saya diperiksa. (Sementara) Polisi (Zionis Israel) penjaga memasuki masjid dengan bersenjata, dan (mereka) melindungi warga pendatang (harom) Yahudi,” kata Hanadi Halawan [muslimat aktivis Palestina, guru mengaji].
“Siapa yang akan membuat masalah? Orang yang bersenjata atau orang yang tidak membawa apa-apa selain (kitab) Al-Quran?,” lanjutnya.
Lihat videonya melalui tautan ini…