Catatan Jumadil Akhiroh 1440H – Ayo Takbirotul Ihrom Bersama Imaam, Jangan Masbuq

BismilLah.

Assalamu’alaykum. Kajian bersama Ust.Wahyudi KS hafizhohulLoh pada ba’da Shubuh hari Senin, 27 Jumadil Akhiroh 1440H / 4 Maret 2019M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar, Lampung sbb:

– Sebagaimana kita ketahui bahwa QS. An-Nuur ayat 55 merupakan janji Alloh Ta’ala atas orang-orang yg beriman, yakni kemenangan berupa Khilafah (kepemimpinan). Lalu apakah kemenangan hanya bisa dicapai bila jumlah kaum muslimin banyak?
– Dari sejarah RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam bersama para shohabat beliau rodhiyalLohu ‘anhum, ternyata kemenangan muslimin justru diraih pada saat jumlah mereka lebih sedikit daripada musuh yang dihadapi.

– Diantara bukti hal tersebut adalah peperangan di masa RosululLoh shollalLohu’ alayhi wa sallam yakni Perang Badr Kubro : 313 muslimin menghadapi 1300 kafirin. Perang Uhud : 700 muslimin menghadapi 3000 kafirin (mundur nya 300 munafiqin tidak perlu dihitung). Perang Mu’tah : 3000 muslimin menghadapi 200.000 kafirin.

– Sebab terbesar kemenangan muslimin bukanlah dari sisi jumlah tetapi dari sisi taqwa. Muslimin saat itu adalah para shohabat yang gemar menegakkan sholat malam. Pun demikian dengan sholat berjama’ah yang tidak mereka tinggalkan, bahkan selalu takbirotul ihrom bersama Imaam.

– Hadits tentang keutamaan sholat berjama’ah ‘Isya dan Shubuh menjadi tolok ukur iman seseorang, karena keduanya menjadi kebiasaan mukminin, tapi sangat berat bagi munafiqin.

– Bahkan keutamaan kedua sholat itu menggambarkan bagaimana besarnya rohmat Alloh Ta’ala yakni : bahwa sholat ‘Isya berjama’ah setara pahalanya dengan sholat separuh malam, dan sholat Shubuh berjama’ah setara pahalanya dengan sholat sepanjang malam (HR. Muslim 656). Padahal jelas diketahui bahwa tidaklah sanggup seseorang untuk melaksanakan sholat separuh, apalagi sepanjang malam.

– Pada kisah shohabat Ukasyah yang minta dido’akan oleh RosululLoh agar termasuk golongan yang masuk Jannah tanpa hisab di hari pengadilan akhir, ternyata ada seseorang yang menyusul meminta do’a, maka Rosul katakan, “Sabaqoka ‘Ukasyah.” Artinya “Telah mendahului kamu, yakni ‘Ukasyah (HR. Bukhoriy 6542). Ada riwayat yang menyatakan bahwa orang ke-2 yang meminta dido’akan adalah seorang munafiq.

– Sebagaimana beratnya sholat ‘Isya dan Shubuh bagi munafiqin, maka mereka pun bermalasan untuk pergi ke masjid, kalau pun hadir maka posisinya dalam keadaan masbuq. Maka hendaknya kita berhati-hati, bila saja kita masbuq karena udzur syar’i maka masih bisa dimaklumi. Tetapi bila kita masbuq karena kebiasaan, maka menjadi kekhawatiran hal itu adalah bagian dari sifat munafiq.

– Mari tinggalkan masbuq dalam sholat, persiapkan diri sehingga tidak terlambat datang di masjid, kita teladani para shohabat yang selalu takbirotul ihrom bersama Imaam.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan.