BismilLah.
Artikel ke-14
– Kajian kali ini : “Bagaimana Nasib Masjid Al-Aqsho Di Tangan Kristen Kedua Kalinya?”
– Tujuan utama Perang Salib ke-1 adalah membebaskan situs suci di Timur, yakni Jerusalem dari Turki Seljuk (dan selanjutnya Daulah Ubaydiyyah Mesir, yang merebut Jerusalem pada Agustus th.1098).
Calon Pasukan Salib juga punya semangat sendiri untuk pergi ke Timur setidaknya untuk memenuhi hasrat memiliki tanah, kekayaan dan kekuasaan yang tak pernah manusia kenyang atasnya.
– Dalam pidatonya di Council of Claremont, Pope Urban II mendesak para pendengarnya pada Nopember 1095M untuk acungkan pedang melawan Saracens (sebutan untuk Muslimin).
– Pada th.1099M Pasukan Salib Katolik Roma mengambil alih Jerusalem dengan membantai Yahudi dan Muslimin.
– Dasar urutan kejadian yang jelas adalah sebagai berikut : Pasukan Salib datang mendekati tembok Al-Quds pada 7 Juni 1099M. Setelah pengepungan yang sulit selama 6 pekan, Godfrey, Duke of Lorraine dan pasukannya berhasil menembus tembok timur-laut pada 15 Juli 1099M. Gerbang kota terbuka, sisa Pasukan Salib mengalir masuk dan banjir darah pun dimulai.
– Masjid Al-Aqsho diserbu, siapa pun yang berada didalamnya dibantai, lelaki dan perempuan yang menyelamatkan diri naik ke atap masjid akan terbunuh esok harinya, atau memilih menghempaskan diri mereka menuju kematian.
Dalam opini sejarawan Raymond d’Aguilers, hal itu adalah “keadilan dan hukuman yg baik sekali dari Tuhan, dengan tumpahnya darah orang-orang kafir, yang telah lama menderita akibat kutukan atas mereka.” Yahudi yang ada di kota, dibakar hidup-hidup dalam synagog mereka.
– Saat sejarawan, Fulcher of Chartres mengunjungi Al-Quds pada bulan Desember (5 bulan berikutnya), ia mengeluhkan bau busuk yang menyengat, sehingga membuat dirinya harus menutup hidung dan mulut sewaktu memasuki kota.
– Pasukan Salib mendeklarasikan Kingdom of Heaven (Kerajaan Surga di Jerusalem). Mereka mengubah Qubbah Ash-Shokhroh menjadi Gereja Templum Domini (Kuil Tuhan), menempatkan salib di atasnya (kubah) dan menjadikan Masjid Al-Aqsho sebagai markaz Ksatria Kuil (The Knight Templar).
Rujukan :
20110718_The-Context-of-Religion-and-Violence-Jerusalem hal.5,6
20100525_Temple-Mount-Report hal.5
20150506_History-of-Jerusalem hal.22
AlhamdulilLah. Rojab 1440H.
Akhukum filLah, Hadi Sumarsono
Korbid.Sosialisasi Al-Aqsa Working Group