BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Kajian ba’da Shubuh hari Selasa, 23 Romadhon 1440H/ 28 Mei 2019M bersama Ust.Hidayaturrohman (dengan materi Syaikh Mahmud) di Masjid An-Nubuwwah, Kampung Al-Muhajirun sbb:
– Tempat i’tikaf adalah di Masjid yang digunakan untuk sholat 5 waktu berjama’ah dan sholat jum’at. Kecuali bagi wanita, maka boleh i’tikaf di tempat sholat yang tidak didirikan sholat Jum’at didalamnya.
– Hukum i’tikaf adalah sunnah, dianjurkan bagi pria dan wanita, kecuali bila i’tikaf dengan nadzar, maka ia menjadi wajib.
– Hal apa yg dilakukan oleh mu’takif? Disukai untuk taqorrub (mendekatkan diri) kepada Alloh dengan sibuk dzikir, sholat, membaca Al-Quran dan menjauhi dari obrolan dengan sahabat sebagaimana biasanya.
– Sangat baik mu’takif mengikuti majlis (halaqoh) ilmu, apalagi ia adalah program khusus di bulan Romadhon, sedangkan tidak ada majlis ilmu itu di bulan lain.
– Menghindari perbuatan yang kurang manfaat, misal : ngobrol dengan teman sekitar, dengan tamu yang datang ke masjid, sibuk dengan handphone, kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak (darurat).
– Boleh mengatur waktu agar dapat melaksanakan i’tikaf dengan baik, misal keluar untuk bekerja dan belajar.
– Boleh kapan saja untuk memulai i’tikaf, walaupun ibadah tersebut lebih utama dilaksanakan di bulan Romadhon.
– Ibadah yang dilaksanakan pada Laylatul Qodar lebih utama daripada ibadah 83 tahun.
– Disunnahkan untuk beribadah maksimal di setiap malam, baik ganjil maupun genap, karena kehati-hatian adanya kesalahan dalam rukyatul hilal (awal bulan hijriyah).
– Memperbanyak do’a istighfar, dzikir, membaca Al-Quran pd 10 hari akhir Romadhon saat i’tikaf.
# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan