BAQO-I Artikel ke-16 – Penjajahan Masjid Al-Aqsho Kali Kedua

BismilLah.

Artikel ke-16

– Kajian kali ini : “Terlepasnya Masjid Al-Aqsho Dari Genggaman Ummat Islam”

– Taqdir Alloh Tabaroka wa Ta’ala sebagaimana disabdakan oleh Muhammad RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam dalam HR.Ahmad 17.680, menjelaskan bahwa sesudah Kerajaan yang menggigit -sunnah- (Mulkan ‘Adhdhon) akan ada Kerajaan yang memaksa -dengan kekuasaan- (Mulkan Jabriyyah), maka Khilafah Turki Utsmani sebagai bagian dari Kerajaan yang menggigit -sunnah- (Mulkan ‘Adhdhon) mengalami kekalahan pada Perang Dunia Pertama (PD-I, 1914-1918).

– Sebagai konsekuensi dari kekalahan Turki, yang saat itu memihak Jerman dalam melawan Sekutu (Amerika Serikat, Inggris dan Perancis), maka wilayah Kekhalifahan terakhir ummat Islam ini, dibagi-bagi menjadi milik Inggris dan Perancis.

– Saat Perang Dunia ke-I berkecamuk, gerakan Zionis yang dimotori Chaim Weizmann dan Nahum Sakolo berhasil membujuk Menteri Luar Negeri Inggris, James Arthur Balfour, untuk mengeluarkan Deklarasi yang mendukung berdirinya negara Yahudi di Palestina.

Keluarlah deklarasi, yang kemudian dikenal sebagai “Balfour Declaration” pada tanggal 02 November 1917M yang intinya “mendukung berdirinya rumah nasional bagi masyarakat Yahudi di Palestina”.

– Berdasar perjanjian Versailles dan arahan Liga Bangsa-bangsa (yang kemudian berubah nama menjadi PBB) diserahkanlah Palestina, termasuk kota Al-Quds, kepada Inggris. Kota Al-Quds diduduki oleh Inggris tanpa perlawanan, di bawah pimpinan Jendral Allenby pada tgl.11 Desember 1917M.

Sir Herbert Samuel, seorang politisi Yahudi ditunjuk sebagai Komisaris Tinggi pertama kota itu. Dan Yahudi diperbolehkan melanjutkan ibadah mereka di Tembok Barat Masjid Al-Aqsho.

– Setelah wilayah Kekhalifahan Utsmaniyyah dibagi-bagi oleh Sekutu, sebagai pemenang Perang Dunia Pertama, maka tiba gilirannya Khilafah dihapuskan. Beberapa bulan berlalu, Kemal Ataturk mondar-mandir sepanjang negeri untuk mempersiapkan kabinetnya guna menyambut hari yang amat penting, yakni 3 Maret 1924M, ketika Khilafah secara resmi diakhiri.

– Harus dicatat bahwa terorisme telah digunakan oleh penganut agama Yahudi beberapa abad silam, sebelum digunakan oleh ekstrimis lainnya. Demikian pula terorisme Yahudi (Haganah, Irgun, The Stern Gang) telah menimbulkan pengaruh yang diinginkan dalam rangka mengusir keluar pasukan Inggris dari negeri Palestina, dan pendirian  “Israel”, Negara Yahudi pada tgl.14 Mei 1948M.

– Pada tgl.07 Juni 1967M, Zionis Israel berhasil menduduki kembali kota tua dan bukit Kuil (Temple Mount), menguasai keadaan untuk pertamakalinya sejak 1.897 tahun lalu. Kolonel Motta Gur, seorang penerjun payung, ucapkan dalam bahasa Ibrani, “Bukit Kuil sudah di tangan kami! Aku ulangi, Bukit Kuil sudah di tangan kami!”.

Letnan Kolonel Uzi Eilam meniup terompet tanduk dan pasukan Zionis Israel menyanyikan “Jerusalem of Gold”. Lambang Bintang David berkibar diatas Kubah Batu (Dome of The Rock).

– Jenderal Shlomo Goren, pendeta IDF (Israel Defense Forces) yang di kemudian hari menjadi Pimpinan Rabbi Israel ucapkan, “Kami ambil alih kota Tuhan. Kami masuki zaman Al-Masih (Messiah) untuk masyarakat pemeluk Yahudi.”

Sambil membawa Taurat dan meniup terompet tanduk, Goren memimpin pasukan berdoa di Tembok Ratapan (yang benar: Tembok Barat Masjid Al-Aqsho).

Beberapa hari setelah perang usai, untuk pertama kalinya pemeluk Yahudi berkumpul luarbiasa sejak tahun 69M, ketika 20 ribu massa merayakan kemenangan (dalam Perang Enam Hari) yang diperoleh dengan singkat itu.

Rujukan :
20090207_Baytul-Maqdis-Lengkap hal.10
20150505_history-of-jerusalem, hal.26
20140417_Without-an-Empire, hal.33
20100525_Temple-Mount-Report, hal.7
20140921_Jewish-Terrorism-and-the-Creation-of-the-State-of-Israel, hal.2
20110515_Jewish-Zionist-Terrorism-and-the-Establishment-of-Israel, hal.123

AlhamdulilLah. Dzulhijjah 1440H.
Akhukum filLah, Hadi Sumarsono
Korbid.Sosialisasi Al-Aqsa Working Group