BAQO-I Artikel ke-20 – Masjid Al-Aqsho Akan Digantikan Oleh Kuil Yahudi

BismilLah.

Artikel ke-20

– Kajian kali ini : “Dan Masjid Al-Aqsho Akan Digantikan Oleh Kuil Yahudi ke-III”

– Setiap Yahudi yang taat akan berdoa bagi tegaknya Kuil Yahudi ke-III di kompleks Masjid Al-Aqsho mulia, sebagai pusaran keyakinan Yahudi dan memang banyak versi Injil yang dituliskan terkait dengan hal itu.

– Setelah merebut dan menduduki Jerusalem Timur (Al-Quds) selama perang th.1967, Komandan Israel : Mordechai Gurmade mendeklarasi “Har HaBayit BeYadeinu” (Bukit Kuil ada di tangan kami), yang memunculkan kembali harapan untuk membangun “Kuil Yahudi ke-III”, yang melekat pada keyakinan Yahudi.

– Bagaimanapun pada masa itu, Perdana Menteri : Levi Eshkol dan Menteri Pertahanan : Moshe Dayan memahami perlunya mengendalikan resiko agama dan politik karena pendudukan Yahudi atas situs mulia tersebut. Moshe Dayan memerintahkan agar menurunkan bendera Israel dari Kubah Batu (Dome of the Rock).

Alasan politik ini sesuai dengan pesan Ketua Rabbi Israel : Isser Yehuda Unterman dan Yitzhak Nissim, yang memperingatkan bahwa Yahudi tidak diperbolehkan memasuki situs mulia tersebut.

– Kini, para pengunjung Yahudi ke situs mulia Islam itu adalah para ekstremis agama Yahudi dan pemukim fanatik Yahudi, yang menyerukan secara terbuka pengambil-alihan kompleks Masjid Al-Aqsa, dan bahkan (menyerukan) penggantian segera bangunan yang ada saat ini dengan Kuil Yahudi.

Bahaya yang sangat nyata dari seruan pengunjung ini tidak hanya terlihat dari pidato dan kehadiran mereka belaka, tetapi juga terlihat pada video dan gambar-gambar publikasi mereka, dimana Masjid Kubah Batu (Qubbatush Shokhroh) digantikan dengan Kuil Yahudi ke-III.

– Otoritas pemerintah Zionis Israel sendiri membantu dan mendorong kegiatan pergerakan Yahudi (membangun Bukit Kuil) dengan cara mendaftarkan mereka sebagai lembaga resmi. Hal ini memungkinkan mereka menyusup ke sekolah umum dan khusus.

Pemerintah Zionis juga memberikan keamanan dan perlindungan kepada mereka, meskipun agenda kelompok tersebut jelas-jelas membentuk opini publik terkait pembangunan “Kuil ke-III”. Bahkan lembaga Pergerakan Bukit Kuil mendorong penetapan undang-undang baru terkait status kompleks Masjid Al-Aqsa.

– Sebagai negara Yahudi, pemerintah Zionis hanya turun tangan guna meredam aksi para aktivis di saat munculnya peluang kerusuhan atau adanya ancaman ketertiban umum. Di sisi lain, Pergerakan Bukit Kuil menerima status pendanaan langsung melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sekitar US$ 108.000 (setara Rp.1,5M) per tahun.

– Komunitas Utama Pergerakan Bukit Kuil adalah :
 
1). Temple Mount Faithful : Didirikan dan dipimpin oleh Gershon Salomon sejak th.1967, didaftarkan sebagai lembaga resmi sejak th.1982. Tujuan mereka adalah : “Membebaskan Bukit Kuil dari pendudukan Arab (Islam), memindahkan kompleks Masjid Al-Aqsho ke Makkah, dan membangun Kuil Yahudi ke-III.”
 
2). The Temple Institute : Didirikan sejak th.1984 oleh Rabbi Yisrael Ariel, yang bertindak sekaligus sebagai pimpinan. Tujuan mereka : “Untuk memenuhi aturan hukum Taurat.”
 
3). El Har Hamor : Didirikan oleh Rabbi Yitzak Shapira dan Rabbi Yossi Pelei. Didaftarkan sebagai lembaga resmi pada th.1988 dengan tujuan : “Untuk memulai dan mendorong setiap aksi yang memperkuat hubungan Yahudi dan Bukit Kuil sesuai ketentuan Halacha.”
 
4). The Movement for Temple Renewal : Didirikan oleh Yosef Elboim, Yoel Lerner dan rekan, didaftarkan sebagai lembaga resmi pada th.1991. Tujuan mereka : “Untuk membangun Kuil dan memperbarui peribadatan sebagaimana dahulu kala.”

– Pada Januari th.2005, Dewan Sanhedrin Yahudi (semacam Majelis Ulama) bertemu untuk pertama kalinya sepanjang 1.600 tahun. Pada bulan Juni tahun yang sama, Dewan Sanhedrin memerintahkan semua Pergerakan Kuil Yahudi untuk mempersiapkan arsitektur secara detil guna membangun kembali Kuil Suci Yahudi (“New Sanhedrin Plans Rebuilding of Temple,” WorldNetDaily, June 8, 2005).

– Pada Agustus th.2016 Dewan Sanhedrin mulai menyiapkan pelatihan pengurbanan hewan khas Yahudi. Lembaga The Temple Institute pada tahun yang sama menyelenggarakan Sekolah Khusus Imam Yahudi, yang akan membimbing ummat mereka dalam setiap perayaan Hari Besar Yahudi (“Sanhedrin Appoints High Priest In Preparation For Third Temple,” BreakingIsraelNews, August 26, 2016).

Rujukan :
20150507_web_AqsaMosque_Targeted6 hal.7, 14-15, 16, 20
20100525_Temple-Mount-Report hal.9

AlhamdulilLah. Shofar 1441H.
Akhukum filLah, Hadi Sumarsono.
Korbid.Sosialisasi Al-Aqsa Working Group.