Nasihat Jumadal Ula 1441H – Hidup Berjama’ah Adalah Perintah Alloh Ta’ala

BismilLah.

Assalamu’alaykum.

Kajian
Ahad pagi, 3 Jumadal Ula 1441H/29 Desember 2019M tentang QS.Asy-Syuro 13-15
bersama Imaamul Muslimin di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar –
Lampung sbb:

– Pada ayat ke-12, Alloh Ta’ala
menyebutkan 5 nama Nabi secara khusus, yang kita kenal sebagai Ulul ‘Azmi.
Mereka adalah Nabi Nuh, Ibrohim, Musa, ‘Isa dan Muhammad ‘alayhimus
sholatu was salam.

– Alloh Ta’ala memberikan washiyat (pesan utama) kepada 4 Nabi sebelumnya, yakni Nabi Nuh, Ibrohim,
Musa dan ‘Isa tentang agama mereka.

– Adapun kepada Nabi Muhammad, maka perhatikan bahwa kalimatnya berubah, dari “washsho” menjadi “awhaynaa”.


Perubahan ini guna memberikan bukti bahwa Muhammad benar telah menerima
wahyu
dari Alloh Ta’ala, sehingga kedudukan beliau adalah benar-benar
seorang Nabi.

– Apa yang disyari’atkan oleh Alloh
Ta’ala itu dalam agama mereka semua? Ternyata adalah perintah berjama’ah.
Lho apa ada dalam ayat tersebut kata “berjama’ah”?

– Yang
dipahami dan disimpulkan adanya perintah berjama’ah itu justru karena
adanya larangan berpecah-belah.Dengan adanya sebuah larangan, tentu ada perintah.
– Dengan demikian perintah berjama’ah itu ternyata sudah
diterima dan dilaksanakan sejak masa Nabi Nuh ‘alayhis salam, dan dieruskan hingga Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam.

– Dalam lanjutan ayat, ternyata orang yang berat mengikuti seruan agama ini, yakni
untuk berjama’ah, adalah musyrikin. Mengapa demikian? Berdasarkan tafsir
maka dijelaskan penyebabnya :
1). Musyrikin itu biasa melakukan tafarruq, dan keluar dari kebiasaan itu sulit.
2). Musyrikin mempunyai tuhan yang banyak, maka mereka taat kepada tuhan yang mereka condong kepadanya.

– Lalu siapa saja yang mampu melaksanakan perintah berjama’ah? Yakni :
1). Orang pilihan Alloh, siapa saja yg Dia kehendaki
2). Orang yang berusaha kembali kepada Alloh Ta’ala sehingga mendapatkan petunjuk


Pada ayat ke-14, diungkapkan bahwa sifat iri dengki itulah yang menjadi penyebab
orang tidak mau berjama’ah, walaupun sebenarnya ia tahu tentang adanya
perintah itu. Dan hal tersebut telah terjadi atas Ahli Kitab, yakni orang-orang
yang mewarisi Taurot & Injil.

– Sedangkan pada ayat
ke-15, diberikan panduan bagi orang yang sudah berjama’ah, yaitu untuk terus berdakwah (jama’ah), istiqomah dan tidak mengikuti keinginan mereka
(Yahudi & Nashoro yang berpecah-belah).

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfa’at dan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada