Catatan Jumadits Tsani 1442H – Aplikasi Menyambut Akhir Zaman (Seri ke-1, MERENGKUH KEMERDEKAAN SEJATI)

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
QuddarulLoh, di bulan Januari ini ada sebuah aplikasi yang ramai dibicarakan orang karena telah membuat geger dunia maya. Rupanya kebijakan baru yang diambil itu kurang disukai oleh penggunanya.

Sejalan dengan hal itu, muncullah sejumlah aplikasi alternatif pengganti. Sudah tentu lahir pendapat pro dan kontra di sisi pengguna, apakah masalah penyikapan kebijakan baru aplikasi itu, atau masalah memilih apa sih aplikasi yang cocok sebagai penggantinya.


AlhamdulilLah, setidaknya saat ini para pengguna android smartphone (selanjutnya disingkat: android) mulai “melek” informasi tentang aplikasi yang mereka gunakan. Sadar bahwa android sudah sedemikian “mendarah-daging”, digunakan setiap hari sehingga memaksa adu argumen sesama pengguna untuk menjawab dua masalah diatas.

Nah tulisan kami kali ini tidak untuk menambah “panas” nya adu argumen yang sudah merebak kemana-mana, tetapi justru untuk menyibak misteri istilah free application, insya Alloh.

Mungkin ada yg bertanya, “Lha memang ada apa dengan istilah itu?”

Saya jawab, “Lho, bukankah beberapa aplikasi yang sedang hangat dibicarakan itu semuanya adalah free application (aplikasi bebas)?”

Harap diketahui bahwa yang dimaksud sebagai “aplikasi bebas” adalah : bebas untuk diunduh (download), bebas untuk digunakan, bebas untuk disebarkan. Kalau kita mau donasi untuk pembuat aplikasi, mereka akan berterima kasih. Kalau pun kita hanya mau menggunakan saja, ya tidak mengapa. Setidaknya sudah ikut menaikkan rating unduh aplikasinya…

Tanya, “Lalu untuk apa kita bahas, toh semua orang sudah tahu tentang hal itu.”
Jawab, “Coba kita pahami lebih dalam, bahwa istilah “bebas” sebenarnya adalah seruan agama Islam. Bagaimana dalam sejarah syari’at Islam tercatat bahwa setelah seruan -pertama- Tauhid (pembebasan dari penghambaan diri kepada Tuhan selain Alloh), maka datanglah seruan -kedua- Pembebasan Budak (pembebasan diri dari penghambaan kepada sesama manusia). Benar bukan?”

Tanya, “Oh ternyata ada hubungannya ya, antara aplikasi bebas dan pembebasan budak?”
Jawab, “Coba bayangkan. Kalau kita sudah punya android dan ingin menambahkan berbagai aplikasi lain, tapi kemudian dituntut untuk membayar biaya tambahan untuk hal itu, lalu apa yang kita rasakan? Buat aplikasi, ga bisa. Beli aplikasi, ga mampu. Serasa diperbudak bukan? Untuk itulah hadir komunitas (jama’ah) pembuat aplikasi bebas.”

Tanya, “Jadi semangat pembebasan aplikasi itu datang dari Islam-kah?”
Jawab, “Sudah kita ketahui bersama, bahwa manusia pada hakikatnya ingin bebas, siapa pun dia. Maka Alloh Ta’ala mengutus seluruh Nabi untuk mendakwahkan Tauhid (pembebasan pertama), lalu Pembebasan dari perbudakan manusia (pembebasan kedua). Syukurilah, bahwa kini manusia secara umum, menerima “hadirnya” kebebasan sesama manusia. Salah satunya melalui aplikasi bebas itu. Setidaknya kesadaran syariat pembebasan sesama manusia, telah dimotori oleh agama Islam lalu meluas ke seluruh dunia. AlhamdulilLah.”

Sadarilah ikhwani bahwa masa kejayaan Islam dan Muslimin terus mendekat. Muslimin-lah yang akan memimpin peradaban manusia masa depan nanti. Entah melalui jalan dan arah yang mana. WalLohu a’lam.

# Semoga bermanfa’at sebagai bahan renungan