Catatan Romadhon 1442H – Tiga Kebiasaan Unik Muslimin Di Sudan

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Berikut catatan kultum yang menarik untuk disimak. Disampaikan oleh akh Yasir bin Nur Ikhsan pada ba’da sholat ‘Ashar hari Rabu, 02 Romadhon 1442H/14 April 2021M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar, Lampung sbb:

– Ada 3 (tiga) kebiasaan penduduk negeri Sudan yang bisa dibilang istimewa di saat datangnya bulan suci Romadhon, yakni:

1). Sebagian besar masjid dibuka 24 (dua puluh empat) jam untuk kegiatan muslimin. Hanya sedikit masjid yang menutup layanan diluar waktu-waktu sholat wajib. Suasana masjid benar-benar hidup, hampir tidak pernah sepi dari datangnya para pengunjung. Entah mereka yang datang itu akan melaksanakan kegiatan tadarus, sholat atau pun dzikir. Muslimin disana benar-benar memanfaatkan waktu istimewa yang datang setahun sekali, yakni bulan suci Romadhon untuk beribadah, mendekatkan diri kepada Alloh Ta’ala. Sebagaimana firman Alloh Ta’ala dalam QS. Hud 11/114 bahwa perbuatan-perbuatan baik itu akan menghapus kesalahan-kesalahan (manusia).

2). Masjid ramai dengan kegiatan tadarus al-Quran. Muslimin yang hadir di masjid memanfaatkan benar saat-saat berkumpulnya mereka di masjid, dengan cara membuat halaqoh-halaqoh tadarus. Hal ini tidak saja berlaku bagi orangtua, anak-anak pun semangat membuat halaqoh al-Quran, sehingga seakan-akan mereka berlomba membaca al-Quran. Majelis-majelis ilmu sementara diliburkan pada bulan Romadhon, mereka fokus untuk memperbanyak bacaan al-Quran dan meng-khotam-kan al-Quran (menyelesaikan 30 juz) beberapa kali.

3). Penduduk Sudan berebut untuk menjamu tamu saat ifthor. Pada bulan Romadhon bisa dikatakan tidak ada orang miskin disana. Semua orang berebut untuk menjamu tamu agar dapat melaksanakan ifthor (berbuka) di rumah mereka. Tidak perduli apakah di jalan raya yang ramai, atau pun di jalan kampung yang relatif sepi, mereka seakan saling berburu tamu. Siapa pun yang terlihat shoum maka akan mereka tarik untuk berbuka dengan jamuan istimewa yang sudah mereka sediakan. Para penimba ilmu (termasuk mahasiswa Indonesia) biasanya tidak melewatkan kesempatan “emas” tersebut. Umumnya tamu dijamu ifthor dengan makan “besar” berupa ayam 1 (satu) ekor, atau 1 (satu) kaki kambing. Donasi ifthor pun kadangkala hadir berupa uang tunai, yang sebagiannya dibagikan kepada para penimba ilmu.

– Demikianlah tiga kebiasaan istimewa sepanjang bulan Romadhon di Sudan. Semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita untuk terus bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Romadhon penuh barokah ini.

# Inilah catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon maaf atas segala kekurangan