Catatan Jumadits Tsani 1447H – Edisi Cetak “Ziarah Masjid Ketiga”

BismilLah.

Tampak Cover Depan

Para peziarah mengunjungi Baytul Maqdis untuk merasakan pengalaman iman mereka, membenarkan keyakinan mereka dalam makna suci dengan semangat bersama, dan terhubung secara pribadi dengan Islam, melalui ekspresi simbolisnya yang khusus sebagai tempat Laylatul Isro’ wal Mi’roj. Dahulu, kompleks Masjid Al-Aqsha adalah titik fokus bagi semua ummat Islam untuk datang berkunjung, sebagai bagian dari ibadah Hajji.

Sebagai kenyataan sejarah yang tak bisa dipungkiri, sejak masa Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam hingga tahun 1.000 Hijriyah, para peziarah selalu berdatangan tak henti-hentinya, bak air yang mengalir dan tak pernah mengering. Tak kurang dari 59 tokoh plus 176.000 muslimin lainnya telah mendatangi situs mulia itu, menancapkan bukti yang tak akan sirna ditelan zaman.

Mereka semua tidak merasa terhalang oleh adanya penjajahan dan atau penguasaan oleh kaum musyrikin atau kafirin, bahkan hal yang demikian itu mengungkapkan betapa besarnya pengaruh aqidah Islam atas tumbuhnya kecintaan dan penghormatan kaum muslimin kepada situs mulia tersebut.

Daftar Isi Buku – halaman iii

AlhamdulilLah kini hadir EDISI CETAK dari e-book “Yuk Ziarahi Al-Aqsha”.

Tanya : lalu apa bedanya antara versi E-book dan Cetak, kak?
Jawab : versi Cetak jelas lebih baik karena…
1). Leluasa untuk disimak dengan langsung pegang bukunya, tebal 199 halaman, berat 250 gram.
2). Ada pembaruan informasi penting pada bab tertentu.
3). Perubahan tata-letak yang lebih nyaman buat pengalaman baca Anda.

Sekilas Info Isi Buku…

Halaman awal Bab I

Bab 1-2 memaparkan secara ringkas ziarah Masjid Al-Aqsha yang terjadi pada masa Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam, dan gambaran perubahan suasana di sana dalam rentang masa yang panjang, dimulai dari awal Hijroh-nya Nabi hingga pendudukan Zionis Israel atas situs mulia tersebut.

Bab 3-6 memaparkan sejarah ringkas kompleks Masjid Al-Aqsha dan setiap bangunan penting didalamnya. Isinya relatif “senada” dengan buku bertema sama, tetapi ada beberapa catatan spesial yang melengkapi dan mencerahkan. Insya AlLoh.

Bab 7-8 adalah “klimaks” sekaligus “anti klimaks” dari buku ini. Titik klimaks-nya : memaparkan bagaimana para tokoh Muslim terus mencurahkan perhatian dan cintanya, dengan melakukan ziarah bahkan ada yang menetap tinggal di kota-nya. Kebanyakan ummat Islam hari ini hanya mengenal sedikit sekali tokoh, yang pernah mendatangi, Masjid Al-Aqsha. Hal inilah yang menginspirasi judul buku. Sebagai penutup, anti klimaks-nya : kami sarikan rangkaian hikmah tak terbantahkan atas pentingnya melaksanakan ziarah ke Masjid Al-Aqsha, dan sekaligus “sentilan” kepada kita semua agar tetap bersemangat mengunjungi situs mulia tersebut. WalLohu a’lam.

Untuk pemesanan buku ini (infaq Rp.55.000,-) silakan bisa melalui…

  1. Chat saja melalui nomor handphone 085-642-771-858 (boleh via WhatsApp atau Telegram).
  2. Tulis pada kolom komentar di bawah ini.

Insya AlLoh 30% keuntungan akan di-shodaqoh-kan untuk Upaya Pembebasan Masjid Al-Aqsho melalui lembaga Al-Aqsa Working Group (AWG). BarokalLohu fikum.