Nasihat Robi’uts Tsani 1445H – Harus Ada Usaha Memahami Ayat Kauniyah

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Tilawah QS. Ar-Ro’du ayat 12-13 bersama Imaamul Muslimin : Ustadz Yakhsyallah Mansur pada ba’da Shubuh hari Kamis 18 Robi’uts Tsani 1445H / 02 Nopember 2023M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar, Lampung sbb:
– Secara bahasa, ada banyak kata yang berarti “tanda-tanda”, misalnya : ‘unwan, ‘alamat, ayat. Tetapi kata “ayat” digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar.

– Alloh Ta’ala menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya dalam Ayat Quraniyah (firman Alloh) dan Ayat Kauniyah (kejadian alam semesta).
– Ada 4 ayat kauniyah yang Alloh Ta’ala firmankan dalam 2 ayat quraniyah (qowliyah) diatas, yakni : Kilat, Awan yang berat, Guruh dan Halilintar.
– Keempat ayat kauniyah tersebut jarang sekali dijelaskan dalam kajian keagamaan, padahal Alloh Ta’ala hendak menunjukkan tanda-tanda kebesaran Nya untuk menambah keimanan kita. Bergerak nya awan yang kemudian bergesekan ternyata menimbulkan listrik yang bisa menyambar, ya mungkin sampai disini saja pemahaman sederhana kita, padahal proses nya luar biasa.
– Ketertinggalan dalam ilmu sains (pengetahuan tentang alam semesta), akan mengakibatkan muslimin alami “kemunduran”. Kita tengok sejarah ketika Khilafah berkembang hingga ke Eropa, ummat Islam dikenal maju dalam ilmu sains, di samping ilmu agama tentunya. Muncul para Ulama dalam berbagai bidang : ada ahli Tauhid, juga ada ahli Astronomi, ada ahli Fiqh, juga ada ahli Geografi, ada ahli Qiroat, juga ada ahli Medis, dan sebagainya  Kita harus mendorong ummat Islam untuk lebih semangat menekuni ilmu sains agar kembali menguasainya sebagaimana masa dahulu.
– Dari apa yang saya pahami, termasuk tanda-tanda kebesaran Alloh adalah keberadaan kaum Yahudi hingga saat ini, yang tidak dibinasakan sampai habis sebagaimana kaum lainnya, seperti kaum nya Nabi Nuh, kaum nya Nabi Hud, kaum nya Nabi Sholih, dan seterusnya. Inilah ayat kauniyah yang harus kita cermati dan pikirkan.
– Sedikit tambahan tentang Yahudi, ada diantara Muslimin yang salah memahami kedudukan mereka, contohnya : bahwa Yahudi diutamakan atas seluruh manusia, dianggap Yahudi itu pandai melebihi manusia lainnya, itu mitos ! Padahal ayat tentang hal itu menggunakan fi’il madhi, artinya : hanya berlaku masa itu, pada masa dahulu, tidak berlaku lagi hari ini. Bahkan mereka itu bodoh, lihat saja kelakuan mereka saat ini yang membombardir Gaza dengan membabi-buta. Hampir di seluruh negara, rakyat bangkit mengecam keras tindakan mereka, bahkan di negara induk semang-nya : Inggris, juga di negara pendukung utama-nya : Amerika, juga di negara-negara Eropa. Terlihat besarnya gelombang massa yang simpati dan membela rakyat Palestina, yang belum pernah terjadi sebelumnya !
– Sebagai penutup, ada tiga strategi musuh-musuh Islam yang sedang dilancarkan :
  1. Menjauhkan Muslimin dari Al-Quran. Jangan hanya berpikir, kalau begitu ayo kita ajarkan Al-Quran kpd anakanak supaya mereka tetap dekat. Pemikiran seperti ini tidak sepenuhnya salah, tapi dengan mengesampingkan pemahaman atas ayat-ayat kauniyah, efeknya juga sama dengan menjauhkan diri kita dari Al-Quran.
  2. Menghilangkan syariat kepemimpinan diantara ummat Islam, yakni : Khilafah. Termasuk didalamnya adalah pembebasan Masjid Al-Aqsho, yang mana berdasarkan fakta sejarah, ternyata kunci kota Al-Quds (Jerusalem) diserahkan kepada pemimpin ummat Islam. Bilamana pemimpin ummat Islam belum ada, lalu kunci kota akan diserahkan kepada siapa?
  3. Bagaimana menjauhkan ummat Islam dari penguasaan ekonomi global, dengan cara memunculkan isu bahwa usaha memajukan ekonomi dianggap mengganggu ibadah, yang akhirnya pasar dikuasai oleh non Muslim. Atau isu bahwa Nabi dan para shohabat hidup miskin, padahal fakta itu terjadi di masa awal hijroh, jadi tidak bisa dijadikan acuan bahwa Muslim pantas miskin.
– Semoga bahasan kali ini menjadi semangat tadabbur kita atas Al-Quran sehingga mencapai “haqqo tilawatihi”.
# Demikian catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada