BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Catatan kajian Tafsir Jalalayn QS. Al Baqoroh 142-143 bersama Ust Mastur pada hari Jum’at ba’da Shubuh tgl. 05 Robi’uts Tsani 1445H/20 Oktober 2023M di Masjid An-Nubuwwah – Natar, Lampung sbb :
@ Ayat ke-142
– Akan berkata orang-orang bodoh (kurang akalnya) diantara manusia, yakni Yahudi dan orang-orang Musyrik, “Apakah yang telah memalingkan mereka, atau (apakah) sesuatu yang mengubah Nabi shollalLohu ‘alayhi wa sallam dan orang-orang beriman dari qiblat yang mereka dahulu ke arahnya, yakni menghadap qiblat dalam sholat, dan ia adalah Baytul Maqdis?
– Digunakan huruf “sin” (sa-yaquulu) itu menunjukkan masa depan, yakni kabar ghoib (merupakan pengetahuan Alloh Ta’ala).
– Katakanlah (Muhammad), “Milik Alloh saja arah Timur dan Barat.” Atau seluruh arah mata angin adalah milik-Nya, atau arah sesuatu tidak akan bisa menentang-Nya.
– Dia memberi petunjuk kepada orang yang Ia kehendaki, sesuai petunjuk-Nya, kepada jalan yang lurus, yakni agama Islam atau termasuk mereka (yang ditunjuki) adalah kamu sendiri, sebagai buktinya adalah (ayat berikutnya)…
@ Ayat ke-143
– Dan demikian pula, sebagaimana Kami memberimu petunjuk kepadanya (Islam)
– Kami jadikan kamu, wahai ummat Muhammad, sebagai ummat yang pertengahan -wasathon-, yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas ummat manusia pada hari Qiyamat, bahwa para Rosul mereka telah menyampaikan dakwah (Tauhid) kepada mereka.
– Dan agar Rosul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu, bahwasanya beliau telah menyampaikan dakwah kepada kamu.
– Dan tidaklah Kami menjadikan qiblat bagimu saat ini menurut arah yang dahulu kamu ke arahnya, awalnya adalah Ka’bah. Dan adalah (Nabi) shollalLohu ‘alayhi wa sallam sholat menghadap ke arahnya. Ketika beliau hijroh (ke Madinah) diperintahkan (oleh Alloh) untuk berqiblat ke Baytul Maqdis, guna melunakkan (hati) Yahudi, maka sholatlah beliau ke arahnya 16-17 bulan lamanya, lalu dikembalikan (seperti semula, menghadap Ka’bah).
– Kecuali agar Kami ketahui, secara nyata, siapa yang mengikuti Rosul maka ia membenarkan, dari orang-orang yang berbalik atas kakinya (membelot), atau kembali kepada kekafiran disebabkan ragu-ragu atas agama Islam dan menyangka bahwa Nabi shollalLohu ‘alayhi wa sallam bimbang dalam urusan (qiblat),
– Sungguh ada segolongan orang yang murtad karena hal itu. Dan sungguh (asalnya adalah kalimat “innaha”) yakni pemindahan qiblat itu amat berat, hal yg sangat sulit, bagi manusia, kecuali atas orang-orang yang Alloh tunjuki diantara mereka.
– Dan tidaklah Alloh menyia-nyiakan iman kamu sekalian, atau sholat kamu ke arah Baytul Maqdis, bahkan tetap diberi pahala karenanya. Sebab (penggalan akhir) ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan tentang orang-orang Islam yang wafat sebelum perintah pindah qiblat (ke Ka’bah).
– Sesugguhnya Alloh terhadap manusia, yakni orang-orang yang beriman, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga Dia tidak menyia-nyiakan perbuatan mereka. Didahulukan kata “Ro’fah” artinya Amat Pengasih agar lebih tepat menemui sasaran (serasi dengan maksud kalimat).
# Demikian catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon ma’af atas segala kekurangan yang ada