BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Catatan kajian Tafsir Jalalayn QS. Al Baqoroh 113-115 bersama Ust Helmi Latif pada hari Jum’at ba’da Shubuh tgl. 08 Shofar 1445H/25 Agustus 2023M di Masjid An-Nubuwwah – Natar, Lampung sbb :
@ Ayat ke-113
– Pemeluk Yahudi mengatakan bahwa pemeluk Nashoro tidak punya pegangan (rujukan) dan mereka mengingkari Nabi ‘Isa ‘alayhis salam. Dan pemeluk Nashoro mengatakan bahwa pemeluk Yahudi tidak punya pegangan (rujukan) dan mereka mengingkari Nabi Musa ‘alayhis salam.
– Kedua pemeluk agama tersebut membaca kitab yang diturunkan atas mereka. Ternyata dalam kitab Yahudi membenarkan adanya Nabi ‘Isa dan dalam kitab Nashoro pun ternyata membenarkan adanya Nabi Musa.
– Demikian pula pernyataan yang sama dikatakan oleh kalangan orang-orang bodoh dari pemeluk kedua agama tersebut. Masing-masing dari mereka saling mencerca bahwa golongan lain tidak punya pegangan (rujukan).
– Maka Alloh Ta’ala saja yang akan menghakimi mereka semua di Hari Qiyamat atas apa-apa yang mereka perselisihkan itu, yakni dalam urusan agama. Siapa yang membenarkan (para Nabi) akan dimasukkan Surga, dan siapa yang menolak (para Nabi) akan dimasukkan Neraka.
@ Ayat ke-114
– Tidak ada yang lebih zholim daripada orang yang melarang masjid-masjid Alloh, untuk disebut nama-Nya didalamnya, yakni dengan melaksanakan sholat dan tasbih (dzikir), dan bahkan mereka merobohkannya. Hal itu sebagaimana perbuatan kaum Romawi yang merobohkan Baytul Maqdis (Masjid Al-Aqsho, Jerusalem), atau sebagaimana perbuatan kaum Musyrikin Makkah yang mereka telah menghalangi Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam untuk melaksanakan hajji ke BaytulLoh (Masjid Al-Harom) sehingga terjadilah Perjanjian Hudaybiyah pada tahun ke-6 Hijriyah.
– Mereka (yang melarang dzikir dalam masjid) tidaklah pantas masuk ke dalamnya kecuali dengan rasa takut. Ini adalah kabar yang berisi perintah (kepada kita), yakni untuk menakuti-takuti mereka dengan menyerukan jihad sehingga tidak masuk ke dalamnya (masjid) seorang pun (kecuali) beriman.
– Bagi mereka (yang melarang dzikir dalam masjid) di Dunia akan mendapatkan kehinaan, yakni dengan cara terbunuh, ditawan atau membayar jizyah. Dan bagi mereka di Akhirot akan mendapatkan adzab yang berat, yakni dimasukkan ke dalam Neraka.
@ Ayat ke-115
– Ayat ini turun berkenaan dengan tuduhan keji Yahudi atas perpindahan qiblat kaum Muslimin, atau keberadaan (qiblat) sholat dalam perjalanan yang selalu menghadap kemana pun kendaraan melaju. Mereka anggap bahwa kaum Muslimin tidak punya pendirian arah qiblat (Jawa : mencla-mencle).
– Dan bagi Alloh Ta’ala saja arah Timur dan Barat (termasuk arah lainnya), maka kemana pun kamu hadapkan wajah untuk melaksanakan sholat karena perintah-Nya, disanalah wajah Alloh, yakni qiblat yang diridhoi-Nya.
– Sesungguhnya Alloh Maha Luas, yang keutamaan-Nya meliputi segala sesuatu. Dan Alloh Maha Mengetahui, yang mampu mengatur semua ciptaan-Nya. WalLohu a’lam.
# Demikian catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon ma’af atas segala kekurangan yang ada