Nasihat Syawwal 1444H – Arti Seruan Al-Aqsho Haqquna

BismilLah.

 
Ringkasan nasihat Imaamul Muslimin : Ust. Yakhsyallah Mansur dalam acara Tabligh Akbar “Bela Al-Aqsa dan Palestina” di Masjid At-Taqwa Cileungsi – Bogor, pada hari Ahad pagi tgl.24 Syawwal 1444H / 14 Mei 2023M sbb:

– Permasalahan Masjid Al-Aqsho dan Palestina bukan hanya urusan orang Palestina semata, tapi urusan kaum Muslimin di seluruh Dunia, karena ia adalah tanah wakaf Ummat Islam.

– Lalu apa yang terbetik dalam hati para ikhwan di kala melihat atau mendengar kabar bahwa saudara kita di Palestina sedang diserang oleh Zionis Yahudi? Banyak diantara ikhwan yang menjawab : muncul rasa marah dan jengkel, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan, maka Tabligh Akbar saat ini adalah jawabannya, yang kita selenggarakan untuk sosialisasi terkait bagaimana kedudukan seorang muslim dalam menyikapi masalah Palestina.

– Kami ingatkan bahwa Imaamul Muslimin (ke-II) pada th.2006 yang lalu menyatakan agar Zionis Yahudi segera keluar dari negeri Palestina, karena mereka memang tidak punya hak atas tanah disana. Hingga beliau serukan yel-yel “Allohu Akbar, Al-Aqsho Haqquna !” sebagai penyemangat pergerakan Muslimin (secara khusus) dan Rakyat Palestina (secara umum). Apakah para ikhwan mengerti apa arti seruan tersebut?

– Baik, kita akan mulai bahas kata takbir, yakni “Allohu Akbar”. Dengan mengucapkan takbir, maka sekurangnya ia memiliki 3 makna didalamnya sbb:

1).Membesarkan nama-Nya, yang mana tiada dzat lain lebih besar daripada Dzat-Nya. Dengan membesarkan nama-Nya maka selain Alloh Ta’ala adalah kecil, karena selain Dia adalah makhluq (ciptaan-Nya).

2).Dengan bertakbir maka selain urusan Alloh adalah urusan kecil. Ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan pecah perang Surabaya, muncullah sosok Bung Tomo. Beliau setelah menerima wejangan KH.Hasyim Asy’ari maka seruan perjuangan “Merdeka atau Mati” ditambah dengan pekik takbir “Allohu Akbar !” Takbir inilah yang mengobarkan semangat juang rakyat Indonesia saat itu. Maka dengan kita bertakbir, urusan Zionis Yahudi itu kecil !

3). Dengan mengucapkan takbir maka amalan kita yang semula kecil bisa menjadi besar. Kita tahu bahwa semua amalan harian kita tidaklah besar, bila saja ditanyakan, berapa jam ibadah kita setiap hari? Lebih lama mana antara tidur kita dan sholat malam kita? Tetapi Alloh Ta’ala lipat-gandakan semua amalan kecil kita menjadi besar, sekurang-kurangnya satu kebaikan digandakan menjadi 10 kali. Bila kita sholat berjama’ah maka akan digandakan 27 kali. Bila kita berinfaq maka akan digandakan 700 kali. Bahkan bila Alloh Ta’ala kehendaki satu kebaikan bisa digandakan hingga tak berhingga!

– Berikutnya adalah kata “Al-Aqsho”, sudah tentu yang dimaksud adalah Masjid Al-Aqsho, yang berada di kota Al-Quds atau Jerusalem. Apakah para ikhwan tahu mana bangunan (dari gambar latar acara ini) yang disebut sebagai Masjid Al-Aqsho? Mohon para ikhwan perhatikan dan pahami bahwa seluruh bangunan yang dikelilingi oleh tembok adalah Masjid Al-Aqsho, jadi ia bukan hanya bangunan dengan warna kubah abu-abu atau bangunan dengan warna kubah emas! Dan (kompleks) Masjid Al-Aqsho itu luasnya 14,4 hektar !

– Berikutnya adalah kata “Haqquna”, yang artinya : hak kita. Bagaimana para ikhwan tahu bahwa Masjid Al-Aqsho adalah hak Ummat Islam? Setidaknya ada 5 hal yang menandakan bahwa sesuatu itu adalah milik seseorang, yaitu:

1).Mengetahui apa yang dimiliki. Tidak mungkin seseorang mengakui sesuatu bilamana ia tidak tahu dengan detil apa yang dimilikinya.

2).Ia akan menjaganya. Bila seseorang meyakini akan sesuatu yang menjadi miliknya maka ia akan berusaha menjaganya dengan sebaik-baiknya.

3).Ia akan mencarinya bila hilang. Rasa kehilangan akan segera nampak bilamana sesuatu yang dimiliki hilang dari genggamannya.

4).Ia akan merebutnya bila berpindah ke tangan orang lain. Perpindahan sesuatu yang menjadi miliknya kepada orang lain jelas akan mengusik ketenangan batinnya, sehingga ia akan berusaha merebutnya kembali.

5).Ia akan berani berkorban untuk mendapatkannya kembali. Bukti kepemilikan atas sesuatu menyebabkan seseorang mampu mengorbankan segalanya.

– Jadi dengan meneriakkan seruan “Allohu Akbar! Al-Aqsho Haqquna”, kita merasa yakin bahwa selain urusan Alloh maka ia adalah urusan kecil, dan Masjid Al-Aqsho adalah hak kita, kaum Muslimin. Oleh karena itu kita harus terus mendukung perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsho, milik Ummat Islam keseluruhan, dengan segala daya dan upaya.

– Mudah-mudahan pertemuan hari ini dicatat oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala sebagai bagian dari kepedulian kita terhadap Masjid Al-Aqsho dan Palestina. Aamiin.

# Demikian catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon ma’af atas segala kekurangan yang ada