BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Ta’lim ba’da Shubuh bersama Imaamul Muslimin : Ustadz Yakhsyallah Mansur di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar, 08 Sya’ban 1443H/11 Maret 2022M sbb:
– Perlu usaha yang luar biasa dari kita (selaku Muslimin) untuk bisa membebaskan Masjid Al-Aqsho, karena upaya Yahudi juga luar biasa untuk merebutnya dari Ummat Islam.
– Untuk merebut Masjid Al-Aqsho, Zionis berusaha :
1). Adakan Perang Dunia ke-I dan II, walaupun mereka tidak pernah mengakuinya.
2). Membentuk organisasi PBB, dalam rangka memberi jalan pengakuan atas berdirinya negara Israel.
3). Meruntuhkan Khilafah Turki Utsmani melalui rongrongan internal ummat Islam.
– Menjadi rahasia Alloh Ta’ala, bahwa dalam sejarah Ummat Islam ada Khilafah di tangan orang non Arab (dan) non Quroisy. Hal ini bukan karena hadits-nya (terkait pemimpin Umat Islam adalah orang Arab suku Quroisy) berstatus dho’if (lemah), tapi karena orang Arab saat itu lemah. Dengan fakta tersebut, maka tidak salah bila rakyat Palestina berharap muslimin Indonesia dapat membebaskan Masjid Al-Aqsho, karena kondisi disini relatif kondusif. Belajar dari sejarah diatas, maka kita jangan ikut-ikutan mengguncang Indonesia lewat politik (yang akan mengubah kondisi kondusif itu).
– Theodore Herzl pernah mendatangi Sulthon Abdul Hamid untuk mendapatkan tanah Palestina. Karena usahanya tidak berhasil, maka ia berusaha mengguncang dari dalam (internal Ummat Islam), dengan memunculkan Mustafa Kamal Ataturk. Bisa kita bayangkan, berapa besar biaya untuk menghancurkan Khilafah? Dan mereka hancurkan Khilafah melalui tangan munafiqin.
– Ada 2 macam munafiq yang disebutkan dalam Al-Quran, yakni : Arab dan Yahudi. Dan Alloh Ta’ala jelas membedakan antara keduanya.
– Munafiq Arab disebutkan dalam QS. Al-Baqoroh 14 (yakni ketika orang munafiq Arab kembali kepada tokoh-tokoh mereka -hal ini mengisyaratkan : adanya struktur kepemimpinan diantara mereka-, orang munafiq tersebut beralasan untuk melecehkan Muslimin).
– Adapun munafiq Yahudi disebutkan dalam surat yang sama ayat 76 (yakni ketika orang munafiq Yahudi kembali kpd tokoh Yahudi tulen diantara mereka -hal ini mengisyaratkan : tdk ada struktural kepemimpinan diantara mereka-, orang munafiq tersebut dikabari agar jangan sampai Muslimin tahu rahasia Yahudi).
– Orang-orang Yahudi dengaja berbohong dengan cara memalsukan kitab Taurot, dengan cara membuat cerita orang-orang hebat, dan dengan cara menyatakan bahwa Palestina milik mereka.
– Di Indonesia saja ada sebagian Muslimin yang berpendapat bahwa Palestina milik Nabi Ibrohim, sebagai leluhur Yahudi. Alasannya : mereka salah dalam memahami QS. Al-Maidah 21, yang isinya adalah perintah kepada Bani Isroil. Padahal tidak selalu Bani Isroil adalah Yahudi, sebagaimana (perbandingan) tidak selalu Bangsa Indonesia adalah Jawa. Pemeluk Yahudi memang berasal dari Bani Isroil, tapi tidak semua Bani Isroil beragama Yahudi.
– Bagaimana pembebasan Masjid Al-Aqsho dapat dicapai? Yakni dengan adanya kesatuan kepemimpinan Muslimin, walaupun Yahudi akan tetap menghalanginya dengan berbagai cara.
– Dalam upaya membebaskan Masjid Al-Aqsho itulah, Imam Muhyiddin Hamidy (rohimahulLoh) mencetuskan gerak jalan malam cinta al-aqsho. Mungkin banyak orang bertanya saat itu, “Lha kapan sampainya (di Masjid Al-Aqsho)?” AlhamdulilLah, kemudian terbuka jalan ke sana.
– Nah kami tetapkan “Jum’at berkah” ini dalam rangka pembebasan Masjid Al-Aqsho, dengan cara menempuh jalan yang sulit, sebagaimana dalam QS. Al-Balad.
– Ayat tentang memberi makan adalah perintah ke-2 dalam surat tersebut, dan uniknya diulang hingga 3 kali (filosofi nya : memberi makan itu penting, karena asalnya sulit untuk dilaksanakan). Sebagian mufassir menyatakan bahwa sifat “marhamah” itu tidak bisa diraih kecuali dengan berjama’ah.
– Hal ini juga dikuatkan dengan hadits : sebarkan salam, berikan makan, sambungkan silaturohim, dirikan sholat malam. Memberi makan dalam hadits ini juga urutan ke-2.
– Dengan melakukan hal yang mulia, yakni memberi makan maka kita berharap (kepada Alloh Ta’ala) bisa menolak bala’ : berupa terkuasainya masjid Al-Aqsho oleh Yahudi.
# Demikian catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon ma’af atas segala kekurangan yang ada.