BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Tilawah QS. Hud ayat 12-13 bersama Imaamul Muslimin : Ustadz Yakhsyallah Mansur pada ba’da Shubuh hari Kamis 30 Rojab 1443H / 03 Maret 2022M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar sbb:
– Pada pembahasan kemarin, kita tahu bahwa orang kafir bersikap sbb:
A). Ketika nikmat dicabut (sehingga dirinya menderita), ia jadi putus asa dan menutup hatinya, seakan-akan ia tidak pernah menerima nikmat.
B). Ketika menerima nikmat (sehingga dirinya bergembira), ia jadi sombong dan bangga.
– Ayat ke-12 mengutarakan bagaimana bantahan orang kafir atas dakwah Nabi, yakni ajukan pertanyaan : mengapa Nabi tidak memiliki harta perbendaharaan (sehingga disegani), atau didampingi oleh malaykat (sehingga ditakuti).
– Bantahan tersebut menyebabkan Nabi hampir saja meninggalkan sebagian materi dakwah yang dirasa menyulitkan diri beliau, yakni menyampaikan larangan berbuat syirik, berupa penyembahan patung berhala.
– Adanya bantahan tersebut membuat dada beliau terasa sempit. Tapi Alloh Ta’ala tegaskan bahwa beliau hanyalah pemberi peringatan. Itulah bentuk “serangan” orang kafir atas pendakwah Islam di masa dahulu.
– Di masa sekarang, pendakwah (da’i) saat naik panggung kadangkala diingatkan agar tidak bicara masalah ini atau itu. Contoh : panitia pesan supaya tidak menyinggung tentang harom-nya judi, karena pihak pengundang sendiri ternyata suka judi. Kalau sang da’i merasa khawatir tidak diundang lagi, maka ia akan turuti pesan tersebut.
– Ayat ke-13 menyatakan adanya tuduhan orang kafir bahwa Al-Quran itu dibuat-buat oleh RosululLoh. Justru inilah mukjizat yang wujud hingga kini, walaupun RosululLoh (manusia yang menerima wahyu) sudah wafat.
– Bila dibandingkan dengan mukjizat Nabi lainnya, contoh : tongkat Nabi Musa (‘alayhis salam) yang luar biasa sebagai mukjizat beliau, dan kitab Taurot-nya, ternyata hilang bersama wafatnya beliau. Mukjizat menghidupkan manusia yang sudah lama mati oleh Nabi ‘Isa (‘alayhis salam) dan kitab Injil-nya, ternyata hilang juga bersama diangkatnya beliau. Tetapi Al-Quran yang diturunkan kepada RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam adalah mukjizat yang tdk hilang bersama wafatnya beliau.
– Atas tuduhan orang-orang kafir tersebut, maka Alloh Ta’ala berikan tantangan bertahap untuk mereka sbb:
1). Tantangan pertama dalam QS. Al-Isro 88, yakni : untuk membuat yang serupa dengan (kitab) Al-Quran.
2). Tantangan kedua dalam QS. Hud 12, yang kita bahas saat ini, yakni : untuk membuat 10 surat seperti yang ada dalam Al-Quran.
3). Tantangan ketiga dalam QS. Al-Baqoroh 23, yakni : membuat satu surat saja seperti yang ada dalam Al-Quran.
– Walaupun di masa itu banyak penyair yang ahli, bahkan Musaylamah (sang Nabi palsu) telah mencoba membuat satu surat yang serupa dengan Al-Quran, tetapi ‘Amr bin ‘Ash (saat itu belum masuk Islam) mengetahui sendiri dan menyatakan bahwa dia (Musaylamah) adalah “kadzdzab” (pendusta). Ya, karena surat buatan Musailamah benar bersajak, tapi tidak bermakna apa-apa!
– Dan ternyata mereka (orang-orang kafir) tidak akan pernah sanggup membuat yang serupa dengan Al-Quran.
# Demikian catatan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan.