BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Tilawah QS. Hud ayat 6-7 bersama
Imaamul Muslimin : Ustadz Yakhsyallah Mansur pada ba’da Shubuh hari Sabtu,
28 Jumadil Ula 1443H/01 Januari 2022M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun
Muhajirun – Natar, Lampung sbb:
– QS. Hud 6 menyatakan bahwa semua
makhluk bergerak (termasuk manusia), menjadi tanggungan Alloh Ta’ala
akan rizqinya (yakni mendapatkan jaminan)
– Menurut Ibnu Abbas rodhiyalLohu ‘anhu bahwa Alloh Ta’ala tahu dimana tempat tinggal dan wafatnya setiap makhluq
–
QS. Hud 7 adalah ayat sam’iyah, Alloh Ta’ala menjelaskan beberapa hal yang
harus diyakini hamba-Nya tanpa perlu dibuktikan, karena memang tidak
terjangkau oleh akal. Diantaranya sbb:
1). Penciptaan langit dan bumi
(alam semesta) dalam 6 hari. Apakah hari yang dimaksud itu merujuk pada hitungan
dunia atau hitungan akhirot? Sedangkan saat itu belum diketahui apakah matahari
sudah beredar sehingga dapat dihitung jumlah harinya?
2). Arsy Alloh diatas
air. Jangan ditanyakan air yang mana dimaksud dalam ayat tersebut, apakah air yang
kita kenal saat ini atau air yang lain? Kalau air yang lain maka dimanakah
posisinya dalam semesta ini?
3). Akan dibangkitkan manusia setelah matinya. Orang kafir menganggap hal ini sihir semata.
–
Menurut Ibnu Abbas rodhiyalLohu ‘anhu bahwa Alloh Ta’ala sanggup
menciptakan langit dan bumi dalam sekejap, namun Alloh mengajarkan kepada
manusia tentang:
1). Adanya waktu (dan perlunya mengatur waktu)
2). Agar tdk tergesa-gesa, shobar menjalani proses yg musti dilalui
3). Hati2 dan teliti dlm bekerja
–
Ketika Alloh Ta’ala menciptakan sesuatu maka sangat teliti, tidak perlu
ditambal atau ditambah karena ada yang kurang, semuanya sudah ditakar (dengan taqdir-Nya).
–
Kekuasaan Alloh Ta’ala meliputi dabbah (bagian yang terkecil dari semesta) hingga Arsy (bagian yang terbesar dari semesta), maka apakah membangkitkan manusia (dari kematiannya) menjadi
hal yang tdk mungkin bagi Alloh Jalla wa ‘Ala, sebagaimana perkataan orang-orang kafir?
# Demikian catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon maaf atas segala kekurangan