BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Catatan Sosialisasi Bekam oleh Bapak Sidowaluyo pada hari Ahad siang tgl.26 Jumadil Ula 1442H/10 Januari 2021M di Aula At-Taqwa Dusun Muhajirun, Natar – Lampung sbb:
– Dibuka dengan pembacaan QS. Al-Baqoroh 168-169 oleh qori.
– Hijamah atau bekam (dalam Bhs.Indonesia) berguna bagi manusia yang masih ada peredaran darah di tubuhnya dan ingin merasakan sehat yang berkualitas. Dengan berbekam, diharapkan tidak ada lagi ikhwan-akhowat yang menderita sakit tekanan darah tinggi, asam urat tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, stroke, kanker dan lainnya.
– Kegiatan bekam didasarkan pada sabda RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam, yang menjelaskan bahwa sebaik-baik pengobatan kalian (muslimin) adalah hijamah (berdasar HR.Muslim 2952). Hal ini kita pahami sebagai sunnah (fi’liyah atau perbuatan) Nabi yang perlu kita teladani dan laksanakan sehingga mendapatkan pahala, insya Alloh.
– Bekam diperuntukkan bagi siapa saja?
- Manusia yang sehat, guna mempertahankan kesehatannya. Sesuai hadits Nabi shollalLohu ‘alayhi wa sallam maka bekam sebaiknya dilakukan pada tgl.17, 19 dan 21 bulan hijriyah (kalender Islam, berdasar HR.Abu Dawud 3861). Dianjurkan untuk berbekam pada pagi hari. (Dalam penelitian di dalam maupun luar negeri, diketahui bahwa tindakan bekam akan menaikkan sistem imunitas tubuh secara signifikan atau nyata).
- Manusia yang kelihatan sehat tapi ternyata sebenarnya kurang sehat. Bisa saja suatu waktu orang ini tiba-tiba pingsan tanpa diketahui penyebabnya. Bila dilakukan bekam pada orang ini maka darah hasil bekam-nya akan “berbicara” bagaimana kondisi riil kesehatannya, dilihat dari warna dan kuantitas darah yang keluar.
- Manusia yang sakit untuk mendapatkan kembali kesehatannya. Khusus untuk orang yang sakit maka bekam dilakukan pada titik-titik tertentu sesuai dengan penyakit yang dideritanya, kadangkala perlu dilakukan pada jam-jam tertentu sesuai siklus keaktifan organ (dalam) tubuh yang akan ditangani penyembuhannya.
– Pembuktian mana darah yang sehat dan mana darah yang sakit dapat diamati langsung dengan microscope digital, hal ini sudah dilakukan oleh para ahli kesehatan. Bekam telah digunakan oleh lebih dari 60 negara untuk mengobati berbagai macam penyakit (sumber: https://www.nccaom.org/science-of-cupping/). Perbandingan darah sehat dan sakit dilakukan dengan cara mengambil sample darah per 21 hari, sebelum dan sesudah bekam.
– Dengan bantuan microscope digital, kita akan mengetahui bentuk darah yang sehat, dimana buliran didalamnya berbentuk bulat-bulat. Sedangkan darah yang sakit, buliran didalamnya berbentuk pipih (gepeng). Adapun muatan tambahan di dalam darah seperti asam urat, kolesterol dan penyakit darah lainnya akan langsung dpt dilihat kelainan bentuknya.
– Darah beredar di tubuh manusia dengan siklus sbb: (1).Dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh untuk membawa oksigen, nutrisi (dan zat kimia pengatur tubuh) melalui pembuluh arteri; (2).Lalu kembali ke jantung dengan membawa sampah (zat beracun) dan karbondioksida melalui pembuluh vena.
– Berapa panjang seluruh pembuluh darah, termasuk pembuluh kapiler (paling halus)? Tidak kurang dari 100.000 kilometer, yang bekerja mengalirkan (normalnya) sekitar 5 liter darah per menit-nya. Bayangkan berapa liter darah per jam yang harus dipompa oleh jantung? Iya, setidaknya ada 120 liter darah yang harus diedarkan ke seluruh tubuh manusia! Tentu akan banyak sampah yang musti diangkut dan dibuang.
– Ingat, siklus darah merah aktif usianya hanya 120 hari, setelah itu akan (dihancurkan dan) digantikan oleh darah baru. Adapun darah yang mengandung sampah akan disimpan di bawah kulit ari, maka untuk itulah perlunya dikeluarkan melalui kegiatan bekam. Kegiatan bekam tidak menyebabkan tubuh kehabisan darah, karena yang diambil hanya darah “kotor” saja, bukan darah segar (bersih). Adapun darah haidh bagi perempuan, sama sekali tidak ada berkaitan dan tidak sama dengan darah “kotor” yang diambil saat bekam.
– Kinerja bekam didasarkan pada pengambilan darah kotor, yaitu darah yang tidak beraroma (tidak berbau karena berisi sampah tubuh, tidak lagi berbau anyir seperti darah segar), melalui lubang di bawah kulit ari sedalam 2 mm (tidak boleh lebih dalam), dengan pengambilan darah maksimal 200 ml (dari 5 liter darah normal kebanyakan orang).
– Mengeluarkan darah kotor tersebut sebaiknya sebagaimana halnya buang air kecil maupun buang air besar, tentu akan maksimal bila dibuang seluruhnya, bukan dibuang sedikit demi sedikit (demi alasan bisnis). Adapun untuk orang yang sakit, maka pembuangan darah kotor tersebut dilakukan tidak hanya 1 kali bekam, tetapi hingga 2-3 kali pada hari lainnya dalam rentang 1 pekan.
– Tubuh manusia yang tidak pernah dibekam, komponen darahnya berangsur berubah bentuk dari buliran bulat ke pipih, dan bila dibiarkan terus maka akhirnya akan bercerai-berai, hingga menyebabkan manusia merasakan sakit ketika ambang batas normalnya dilampaui. Ingat, penyakit kanker akan tumbuh subur di darah “kotor” (memuat sampah) yang bertumpuk, sehingga berbagai penyakit yang berhubungan dengan darah, dipastikan darah kotornya tidak pernah dibersihkan.
– Semua bentuk pengobatan adalah baik, tapi sebaik-baik pengobatan adalah bekam, dan itulah sabda (jaminan) Rosul. Dan kini saatnya kita sebagai seorang Muslim menolong RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam untuk membuktikan kebenaran sabda beliau. Caranya? Mulai rutin bekam, sediakan peralatan dan perlengkapannya, dan didik terapis bekam-nya (dengan jumlah SDM proporsional, sesuai komunitas dimana terapis itu berada).
– Beberapa tanya-jawab:
- (Q) Bagaimana bila ada kecelakaan seperti patah tulang, adakah bekam bermanfa’at? (A) Bekam bisa dimanfa’atkan untuk mengurangi darah menghitam pada bekas luka memar dan patah, guna mempercepat penyembuhan. Pengalaman pribadi: saat menangani seseorang yang tertimpa tembok, yang menjadikan dirinya tidak bisa duduk, saat itu hanya bisa berbaring saja. Dengan membekam luka memar-nya, orang tersebut bisa duduk kembali, lalu dilatih untuk bisa berdiri dan berjalan kembali dengan disaksikan anggota keluarganya.
- (Q) Apakah pembekaman bisa dilakukan pada anak-anak? (A) Berdasar pengalaman pribadi: bekam bisa dilakukan pada anak usia 9 tahun, tentu dengan pembekaman yang relatif lebih ringan, tidak sebagaimana orang dewasa. Anak tersebut saat itu mengalami demam karena kelelahan beraktifitas lalu dibekam, alhamdulilLah panasnya turun.
- (Q) Apakah ada urutan titik-titik bekam tertentu? (A) Memang ada titik-titik bekam yang perlu diperhatikan sehingga tidak terjadi mal-praktek. Dilakukan bekam pada titik-titik umum dahulu, sebelum pembekaman pada titik yang sensitif. Akibat mal-praktek, orang yang berobat justru akan merasakan trauma sakit saat bekam berlangsung, selanjutnya dirinya tdk mau lagi dibekam.
# Demikian catatan kami, semoga bermanfa’at dan mohon maaf atas segala kekurangan