Catatan Robi’uts Tsani 1442H – Dakwah Al-Jama’ah Tak Terpisahkan Dari Tauhid

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Catatan kajian QS. Al-Baqoroh 21-22 bersama Ust. Wahyudi KS pd ba’da Zhuhur hari Sabtu, tgl.05 Robi’uts Tsani 1442H / 21 Nop 2020M di Masjid Ornamen As-Salam – Bandar Lampung sbb:

– Ayat ke-21 menjelaskan bahwasanya Alloh Ta’ala adalah Tuhan yang menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, sehingga manusia seluruhnya diseru (melalui Nabi dan Rosul) untuk menyembah hanya kepada-Nya.


– Ayat ke-22 menjelaskan bahwasanya Alloh Ta’ala yang menjadikan bumi ini laksana hamparan dan menjadikan langit sebagai atap, lalu menurunkan air hujan dari langit yang (dengan hujan itu) menumbuhkan (dari bumi) berbagai buah-buahan sebagai rizqi bagi kamu, yakni : manusia. Akhir ayat menegaskan larangan keras untuk menjadikan dzat (atau pihak) lain sebagai sesembahan tandingan bagi Alloh Ta’ala, sedangkan kita mengetahuinya (yakni tentang bukti kebenaran adanya Dzat Maha Pencipta). 

– Secara umum dari sisi lafazh, kedua ayat ini menekankan pada Tauhid, yakni : meng-Esa-kan Alloh Ta’ala sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah oleh manusia, seakan tidak membahas perkara penting lainnya, walaupun ternyata Tauhid itu tidak bisa dilepaskan dari Al-Jama’ah. Bila ada orang bertanya, “Yang kita ketahui bersama, bahwa dakwah para Nabi dan Rosul itu adalah dakwah Tauhid, lalu mengapa Anda tiba-tiba mendakwahkan Al-Jama’ah? Yang ada adalah dakwah Tauhid, bukan dakwah Al-Jama’ah!”

– Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah : “Benar, sepakat bahwa dakwah para Nabi dan Rosul adalah dakwah Tauhid. Maka mari kita simak empat perkara yang terkait di bawah ini…”

Pertama, seorang ulama yang bernama Ibnu Katsir rohimahulLoh dikenal sebagai ‘alim dalam ilmu Al-Quran, beliau seorang yang luas keilmuannya sehingga jarang tandingan-nya, dari masa dahulu hingga kini. Pada saat beliau memberikan tafsir kedua ayat diatas, beliau menukil 7 hadits yang semuanya bermuara pada Tauhid. Salah satunya adalah HR.Ahmad yang cukup panjang dari (shohabat Nabi) Harits Al-Asy’ari rodhiyalLohu ‘anhu, sehingga dipahami bahwa beliau mendudukkan hadits ini sebagai salah satu penjelasan tentang Tauhid.

Kedua, bunyi hadits Harits Al-Asy’ari memberitakan, bahwa Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam menceritakan, bahwasanya Nabi Yahya dan ‘Isa -‘alayhimas salam- telah diberikan lima perintah Alloh Ta’ala yang harus disampaikan kepada Bani Isroil. Demikian pula kepada Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam diberikan lima perintah oleh Alloh Ta’ala yang harus disampaikan kepada ummat Islam. Beliau lalu bersabda, 

“وأنا آمركم بخمسٍ الله أمرني بهن: الجماعة والسمع والطاعة والهجرة والجهاد في سبيل الله” 

(…Dan aku -Nabi Muhammad- perintahkan kamu dengan lima perkara -yang- Alloh Ta’ala perintahkan kepadaku dengan -lima perkara- itu : Al-Jama’ah, dan Mendengar, dan Taat, dan Hijroh, dan Jihad fi sabililLah…). Dengan demikian, untuk mewujudkan Tauhid itu adalah dengan cara mengamalkan ke-lima perintah tersebut.

Ketiga, keberadaan para Nabi Ulul ‘Azmi yakni : Nabi Nuh, Ibrohim, Musa, ‘Isa dan Muhammad -‘alayhimush sholatu wa sallam- sebagaimana dijelaskan dalam QS. Syuro [42] ayat 13 ternyata menyerukan hal yang sama, yakni : menegakkan agama dan tidak berpecah-belah didalamnya, atau mengamalkan agama dalam satu Jama’ah dengan satu pemimpin dalam satu masa.

Ke-empat, catatan sejarah yang otentik di saat wafatnya Muhammad RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam, ternyata para shohabat -ridwanulLohu ‘alayhim-, yang mana mereka semua tidak kita ragukan lagi ketinggian Tauhid-nya, sepakat untuk mengangkat salah seorang diantara mereka sebagai pemimpin, yakni : Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai Kholifah pertama. Kata “Kholifah” secara bahasa berarti : “Pengganti”, yakni ada seorang yang diangkat menggantikan posisi RosululLoh (setelah beliau wafat) sebagai pemimpin ummat Islam selanjutnya.

Kesimpulan akhir dari ke-empat perkara tersebut diatas adalah : bahwasanya tidaklah bisa dipisahkan antara dakwah Tauhid dan dakwah Al-Jama’ah. WalLohu a’lam.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfa’at dan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada.