BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Tilawah QS.Al-Isro` 105-109 ba’da Shubuh hari Ahad, 04 Robi’uts Tsani 1441H/01 Des 2019M bersama Imaamul Muslimin di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Al-Muhajirun Lampung sbb:
– Ayat 105 menyatakan bahwa Alloh Ta’ala benar-benar menurunkan Al-Quran (yakni asalnya dari Alloh, bukan tulisan Muhammad) dan benar-benar diturunkan (bukan untuk dijadikan mainan, sehingga sebagian Ulama tidak berkenan Al-Quran dilombakan).
– Akhir ayat 105 sebagai tasliyah (hiburan) bagi RosululLoh karena beliau hanya penyampai saja, bukan penanggung jawab atas beriman atau kafirnya manusia yang diseru.
– Ayat 106 menyatakan bahwa Al-Quran diturunkan berangsur-angsur agar dapat dibacakan kepada manusia. Bukan sebagaimana permintaan orang-orang bodoh agar Al-Quran diturunkan sekaligus.
– Kita mengkaji 5 ayat saja kadang terasa berat, karena memang akan diamalkan, bukan sekedar diambil ilmunya.
– Turunnya Al-Quran melalui 2 proses yakni : (1).diturunkan dari lauhul mahfuzh ke langit dunia secara keseluruhan, lalu (2).oleh malaikat Jibril diturunkan kepada RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam secara berangsur.
– Ayat 107 menyatakan bahwa beriman atau tidak beriman manusia yang diseru, itu sama saja bagi Alloh, karena Alloh tidak beruntung bila semua manusia beriman, demikian pula sebaliknya, Alloh tidak merugi bila semua manusia tidak beriman.
– Kalimat “uutul ‘ilma” artinya telah diberi ilmu, bukan mencari ilmu. Jadi orang-orang yang telah diberi ilmu oleh Alloh Ta’ala itu semestinya beriman dengan Al-Quran, sehingga mereka tunduk patuh kepada Alloh Ta’ala dan mau bersujud.
– Apabila ada orang-orang yang diberi ilmu namun ilmunya tidak menambah Iman kepada Al-Quran, juga tidak menambah dekat kepada Alloh Ta’ala maka ia adalah sebodoh-bodohnya orang bodoh, walaupun gelarnya berjajar banyak.
– Ada sebagian orang yang diberi ilmu Al-Quran tetapi justru menjadikan Al-Quran sebagai mainan, bahkan melecehkannya. Diantaranya adalah :
1). Menganggap bahwa kata rijal itu tidak selalu berarti lelaki, tapi bisa juga diartikan sebagai perempuan, sebagai isu kesetaraan gender.
2). Menganggap bahwa perintah jilbab itu tidak wajib, karena ayatnya tidak berisi perintah, dan itu pun hanya dianjurkan menutup leher ke arah dada, bukan menutup kepala.
Yang pada terjadi, mereka belajar Al-Quran hanya sebagai ilmu, bukan untuk diimani dan diamalkan.
– Ayat 108-109 berisi do’a orang beriman yang menyadari bahwa janji Robb mereka pasti dipenuhi sehingga mereka menangis dan bertambah khusyu’.
# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfa’at & mohon maaf atas segala kekurangan.
Alhamdulillah jazakallahu Khairan
JazakalLohu khoyron, semoga bermanfa'at