Catatan Romadhon 1440H – Santuni Muslimin Cegah Pemurtadan

BismilLah.

Assalamu’alaykum.

Ringkasan materi Ust. Ragil pada Diklat Dasar Da’i hari Senin, 22 Romadhon 1440H / 27 Mei 2019M di MTs Al-Fatah, Al-Muhajirun sbb :

– Prosentase muslim Indonesia kini tinggal 73% (th. 90-an mencapai 90%), hal ini dikarenakan Ummat Islam lebih senang seremonial. Muslim yang sedang lemah iman-nya tdk diopeni (disantuni) oleh  muslim lainnya, tapi saat muslim yang lemah itu murtad maka ramai-ramai muslim lainnya menghujat.

– Rumah sakit Kristen di Jogja lebih sedikit jumlahnya, tapi pasiennya selalu penuh. Mereka memanfaatkan pasien yang sekarat untuk dibaptis oleh Pastur, dan hal itu menguntungkan karena menambah angka statistik pemeluk Kristen.

– Trik dakwah Kristen diantaranya : mengisi waktu bubar sekolah anak SMP dan SMA dengan pengajaran musik yang sengaja melewati waktu-waktu sholat (Ashar & Magrib). Bila anak-anak muslim tidak resah dengan terlewatnya (tidak melaksanakan) sholat maka mereka sudah terjerat.

– Contoh lain : Pelatihan usaha yang dimodali oleh lembaga Kristen. Selesai pelatihan, mereka diberi waktu 2 minggu untuk ditanyakan progresnya : apakah mereka sdh mndptkn modal dari Tuhan?
Dari pertanyaan jebakan inilah pendeta mulai melakukan doktrin, yang selanjutnya mereka memberikan modal sebagai bukti adanya Tuhan Yesus.

– Saat dialog dengan pendeta maka gunakan Injil sebagai rujukan, sehingga mengubah cara pandang mereka terhadap Islam.

– Yang menghapus hukum khitan adalah Paulus. Sejak itu pemeluk Kristen tidak lagi berkhitan, kecuali atas dasar kesehatan atau ikut tradisi masyarakat Jawa.

– Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam lahir sebagaimana Nabi Musa ‘alayhis salam, yakni beliau berdua punya Bapak dan Ibu. Bukan seperti Nabi ‘Isa, yang lahir dari perawan muda tanpa sentuhan lelaki.

– Menyampaikan kebenaran dengan tegas butuh perjuangan, hal ini adalah prinsip dakwah Al-Islam.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan