Nasihat Sya’ban 1440H – Lima Kelemahan Sesembahan Selain Alloh Ta’ala

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Tilawah QS. Al-Isro 56-58 bersama Imamul Muslimin pada ba’da Shubuh hari Rabu, 4 Sya’ban 1440H/10 April 2019M sbb:

– Sedikit melanjutkan ayat ke-55 bahwa merupakan hak Alloh untuk melebihkan satu Nabi atas Nabi lainnya. Sebagai contoh : hanya 2 Nabi yang diberikan kerajaan oleh Alloh Ta’ala, yakni Nabi Dawud dan Sulayman ‘alayhimassalam.
– Contoh lain adalah sebagaimana yang kita ketahui bahwa Nabi Ibrahim ‘alayhis salam disebut kholilulLoh = kesayangan Alloh, Nabi Musa ‘alayhis salam disebut kalimulLoh = yang sering bicara dengan Alloh, Nabi ‘Isa ‘alayhis salam disebut ruhulLoh = yang ditiupkan ruh secara langsung oleh Alloh, dan Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam disebut habibulLoh = yang dicintai Alloh.

– Pada ayat ke-56, Alloh Ta’ala perintahkan kepada RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam untuk memperingatkan manusia bahwa apa pun Dzat yang disembah selain Alloh tidaklah memiliki kekuasaan dan kemampuan, baik yang disembah itu Dzat yang hidup, apalagi Dzat yang mati.

– Sikap qona’ah kita atas ketentuan (taqdir) Alloh, jangan mengikuti logika
kaum kafirin, yang hanya meyakini zhohiriyah-nya (bukti fisik) semata.

– Pada ayat ke-57 Alloh Ta’ala berikan peringatan kepada kita untuk tidak menyandarkan diri kepada sesuatu, atau menyembah sesuatu, atau meminta tolong kepada sesuatu, selain Alloh.

– Padahal sesuatu yang disembah selain Alloh itu punya 5 kelemahan, yaitu :

1). Tidak akan punya kemampuan untuk menghilangkan bala, termasuk para penguasa sebuah negeri, siapa pun dia.

2). Tidak mampu memindahkan bala, dari satu tempat ke tempat yg lain.

3). Mereka yang disembah pun sebenarnya ingin dekat dengan Alloh, termasuk orang mulia yang sudah wafat dan dimintai do’a oleh orang yang hidup. Dulu kami diajarkan untuk menghafal Al-Quran dekat kubur para Wali, agar mendapatkan berkah (tapi bukan demikian semestinya).

4). Mereka sendiri yang disembah ternyata ingin mendapatkan rohmat dari Alloh Ta’ala.

5). Mereka sendiri yang disembah juga takut dengan ‘adzab Alloh. Maka jadikanlah sandaran kita hanya kepada Alloh, jangan meminta dan berharap kepada yg lain.

– Ayat ke-58 menjadi bukti bagi mereka yang menyembah selain Alloh, mereka akan mendapatkan ‘adzab. Contohnya di Palu yang awalnya melarung sesajen dengan tujuan mencari keselamatan, tetapi justru acara itu mendatangkan ‘adzab.

– Alloh Ta’ala mengingatkan dengan kisah nyata kaum Luth yang diadzab sebanyak 3 (tiga) kali, yakni ke-1 diturunkan hujan batu, ke-2 : dinaikkan tanah tempat tinggal mereka tinggi-tinggi, ke-3 : lalu dijatuhkan dalam keadaan dibalikkan seluruhnya.

– Kepastian akan datangnya ‘adzab sudah tertulis, maka jangan pernah dianggap sebagai permainan (senda-gurau) saja.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan