BAQO-I Artikel ke-7 – Menganalisis Pendiri Masjid Al-Aqsho

BismilLah.

Artikel ke-7

-Kajian kali ini : “Siapakah Pendiri Masjid Al-Aqsho?”

– Masjid Al-Harom dan Masjid Al-Aqsho didirikan oleh Nabi Adam ‘alayhis salam. Keterangan tentang hal ini didasarkan diantaranya pada QS.Ibrohim 37 dan HR.Bukhoriy 3155 (beserta syarah-nya dlm Fat-hul Bari karya Syaikh Ibnu Hajar Al-Asqolani).

– Gambar pelengkap sekedar menunjukkan bagaimana kondisi kedua situs mulia pada beberapa dekade yang lalu, yakni Masjid Al-Harom pada th.1953 dan Masjid Al-Aqsho pada th.1926. Ternyata keduanya dibangun sedemikian rupa yang menunjukkan betapa besarnya perhatian ummat Islam dan Kholifah pada masa-masa itu.

– Keberagaman bangunan dalam kedua situs sekaligus menunjukkan pula bahwa keduanya dibangun oleh Kholifah yang memiliki peng-khidmatan tinggi, tanpa membedakan antara keduanya. Tidak sebagaimana tuduhan para Orientalis, yang menerangkan bahwa Masjid Al-Aqsho sengaja dibangun lebih indah agar sebagian ummat Islam berpindah “hajji”-nya ke Baytul Maqdis, tidak perlu lagi ke Makkah.

– QS.Ibrohim ayat 37 menjelaskan bahwa Nabi Ibrohim ‘alayhis salam telah meninggalkan istri dan anak beliau di dekat BaytulLoh, yang belum nampak bangunannya, tetapi hanya berupa pondasi. Bahkan tanah sekitarnya tandus, tetapi beliau berdo’a (pada kesempatan pertama kali, poin ke-1) dengan permintaan yang mustahil bagi kebanyakan manusia.

Poin ke-2 dalam do’a tersebut menunjukkan harapan beliau agar sebagian keturunannya melaksanakan sholat dengan menghadap (berqiblat) ke arahnya (Baytul Harom). Dan sebagian keturunan beliau lainnya melaksanakan sholat dengan berqiblat ke Baytul Maqdis.

Poin ke-3 dari do’a beliau di kemudian hari benar-benar menjadi kenyataan, yakni mereka mendapatkan buah-buahan dari para peziyaroh BaytulLoh, walaupun (saat itu) tiada pohon yang tumbuh di lembah tandus tersebut.

– Dan poin ke-4 bahwa sebagian manusia berkumpul meramaikan daerah sekeliling Makkah, sehingga kota tersebut menjadi “Jantungnya Ummat Manusia” baik dari kalangan Persia, Romawi, Yahudi dan Kristen.
WalLohu a’lam.

Rujukan :
20051208_the-farthest-mosque-islamic-awareness hal.11, 12
20131024_The-Correct-Identification-of-al-Masjid-al-Aqsa hal.2
Fat-hul Bariy li Ibnu Hajar Al-Asqolani hadits no.3155

AlhamdulilLah. Jumadil Akhiroh 1440H.
Akhukum filLah, Hadi Sumarsono
Korbid.Sosialisasi Al-Aqsa Working Group