BismilLah.
Artikel ke-1
Apa itu Al-Aqsho?
-Pertanyaan awal tersebut kita sampaikan agar ada kesatuan pandang tentang Masjid Al-Aqsho. Karena ada sebagian manusia yang mengaku muslim tetapi telah mengubah pengertian Masjid Al-Aqsho, yakni dari golongan Syi’ah dan Munafiqin. WalLohu a’lam
-Kajian kali ini : Masjid Al-Aqsho adalah qiblat pertama ummat Islam. Hal ini berdasarkan QS.Al-Baqoroh 142 sebagai berikut :
Orang-orang yang kurang akal (Yahudi) diantara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (Muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Muhammad), “Milik Alloh-lah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.”
-Dalam tafsir yang ditulis oleh Ibnu Katsir rohimahulLohu atas QS.Al-Baqoroh 142, secara ringkas kita ketahui bahwa :
(1). RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam ketika berada di Makkah (selama 13 tahun), beliau sholat menghadap Baytul Maqdis. Yakni dengan berdiri di pojok Masjidil Harom sehingga Ka’bah dan Baytul Maqdis (dua qiblat) berada dihadapan beliau.
(2). Ketika beliau hijroh ke Madinah maka sholat beliau tetap menghadap Baytul Maqdis, yakni selama 16-17 bulan (dan arah sholat pada poin ke-1 diatas tidak mungkin dilaksanakan karena beda arah hampir 180 derajat), walaupun beliau sangat ingin sholat menghadap Ka’bah. Keinginan beliau ini direkam oleh Alloh Ta’ala dalam QS.Al-Baqoroh 144.
(3). Sholat pertama di Madinah yang menghadap Ka’bah adalah sholat ‘Ashr berjama’ah bersama beberapa shohabat. Lalu seorang shohabat yang selesai sholat berqiblat ke Ka’bah ini menyampaikan kepada muslimin lain yang sedang sholat berjama’ah dalam posisi ruku’ (di tempat lain). Maka mereka langsung mengalihkan arah qiblatnya ke arah Ka’bah, meski dalam kondisi ruku’. Di tempat inilah saat ini berdiri Masjid Qiblatayn atau Masjid Banu Salamah, yakni di desa Banu Salamah, Madinah.
(4). Ada beberapa shohabat yang wafat sebelum mereka berpindah qiblat dalam sholatnya, maka para shohabat yg masih hidup ingin tahu bagaimana kedudukan mereka. Alloh Ta’ala menjawab melalui firman-Nya dlm QS.Al-Baqoroh 143, bahwa Dia tidak menyia-nyiakan amalan mereka.
(5). Orang-orang yang kurang akal sehatnya dalam ayat 142 adalah Ahli Kitab (yakni Yahudi dan Nasrani). Pada saat RosululLoh hijroh ke Madinah dan diperintahkan untuk berqiblat ke Baytul Maqdis, maka Yahudi merasa gembira. Lain hal-nya ketika RosululLoh diperintahkan untuk berqiblat ke Makkah maka Yahudi merasa bingung.
(6). Ahli Kitab merasa sangat iri kepada Muslimin karena 3 hal, yakni (a).Hari (raya) Jum’at, (b).Benarnya Qiblat (di Makkah), dan (c).Ucapan Aamiin di belakang Imaam sholat.
-Adapun salah satu atsar yang menguatkan poin ke-1 diatas adalah sebagai berikut :
“Adalah RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam sholat di Makkah dengan menghadap ke Baytul Maqdis, sedangkan Ka’bah diantaranya(antara Baytul Maqdis dan RosululLoh). Dan juga setelah hijroh ke Madinah selama 16 bulan. Kemudian beliau diperintahkan untuk memalingkan wajahnya (qiblat) ke Ka’bah.”[Atsar ‘AbdulLoh Ibnu ‘Abbas rodhiyalLohu ‘anhu dalam Musnad Ahmad no.2836, Mu’jam Al-Kabir li Ath-Thobroniy no.11066. Tafsir Al-Quran Al-‘Azhim li Ibnu Katsir atas QS.Al-Baqoroh 115 hal.188, Kasyaf an Haqaiq at-Tanzil li Az-Zamakhsyariy Juz 1 hal.340 footnote 81 penerbit Maktabah al-‘Abikan-Riyadh 1998M, Ath-Thobaqot Al-Kubro li Ibnu Sa’ad Juz 1 hal.187 penerbit Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah-Libnan 1990M, Fathul Bariy li Ibnu Hajar Al-‘Asqolani kitab Ash-Sholah syarah no.399 penerbit Dar Al-Ma’rifah-Libnan tanpa tahun, kitab Musnad Ahmad Juz 3 hal.310 no.2993 penerbit Dar Al-Hadits-Qohiroh 1995M dengan sanad Shohih]
Rujukan :
20090207_Baytul-Maqdis-Lengkap hal.8
20140912_aqsa_facts_AR_EN hal.8
20070924_The-Holy-Land-Jerusalem-and-AlAqsa-Mosque hal.6
AlhamdulilLah. Jumadil Akhiroh 1440H.
Akhukum filLah, Hadi Sumarsono
Korbid.Sosialisasi Al-Aqsa Working Group