Nasihat Jumadil Akhiroh 1440H – Orang Kafir Pun Suka Mendengarkan Al-Quran

BismilLah.


Assalamu’alaykum. Tilawah QS.Al-Isro 47-48 bersama Imaamul Muslimin hafizhohulLah pada ba’da Shubuh hari Jum’at, 10 Jumadil Akhiroh 1440H / 15 Pebruari 2019M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar, Lampung sbb:

– Memang benar pernyataan Imaam Hamidiy rohimahulLoh bahwa Pembebasan Masjid Al-Aqsho tidak bisa lepas dari Al-Quran. Dan ternyata surat Al-Isro ini didalamnya banyak membahas tentang Al-Quran.

– Dalam ayat 47, Alloh Ta’ala menyatakan bahwa kafirin suka mendengarkan bacaan Al-Quran, sebagaimana sebab turunnya ayat. Dan ternyata kesukaan orang-orang kafir untuk mendengar bacaan Al-Quran, berulang terus hingga hari ini. Walau pun tujuan asal mereka adalah menemukan kesalahan Al-Quran.

– Sebab turun ayat ini adalah ketika 3 tokoh musyrikin Quroisy (Abu Jahl bin Hisyam, Akhnas bin Syuroyq dan Abu Sufyan bin Harb) secara terpisah mengendap-endap di malam hari mendekati rumah Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam (saat itu beliau masih di Makkah), guna mendengarkan Al-Quran.

– Saat pagi hari ketiganya pulang dan saling bertemu di jalan satu sama lain. Masing-masing dari mereka bertanya kepada lainnya, darimana ia datang, dan mereka semua menemukan bahwa dirinya sangat tertarik dengan bacaan Al-Quran.

– Untuk mencegah rasa malu, maka mereka saling bicara bahwa tidak akan mendekati lagi rumah Nabi Muhammad. Tetapi masing-masing mereka tidak dapat menahan diri dan mengulangi perbuatannya itu hingga hari ke-3. Pada akhirnya mereka sepakat membuat perumpamaan bhw Nabi Muhammad telah terkena sihir, walau pun dalam hati kecil mereka menolaknya.

– Perumpamaan itulah yang direkam dalam ayat 48. Bahwa orang-orang yang berusaha menolak kebenaran Al-Quran, kenyataannya sangat kesulitan menemukan alasannya, sehingga akhirnya mereka berusaha mencari-cari kesalahan pembawa Al-Quran, yakni Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam.

– Orang-orang kafir dan para pengikutnya menyebut Nabi Muhammad dengan berbagai perumpamaan, seperti : tukang sihir, orang yang kena sihir, orang gila, orang yang sakit ingatan. Mungkin juga dengan perumpamaan yang diucapkan oleh sebagian orang hari ini, seperti : politikus, negarawan.

– Tetapi dengan membuat perumpamaan itu pula menyebabkan mereka menjadi sesat, dan tidak lagi dapat menemukan jalan yang benar.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan