BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Tilawah QS.Al-Baqoroh 68-70 bersama Ustadz Hidayaturrohman pada ba’da Shubuh hari Jum’at, 26 Jumadal Ula 1440H / 01 Pebruari 2019 di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Natar, Lampung sbb:
– Dalam kesempatan pagi ini kita menemukan kosa kata baru, yakni : faaridhun (tua), bikrun (muda), ‘awaanun (pertengahan), shofroou (warna kuning disebut ash-far, tapi shofroou itu sangat kuning. Spt hal nya warna hitam disebut aswad, tapi sawda` itu sangat hitam), dan faaqi’un (keemasan).
– Dari 3 ayat tersebut kita ketahui bahwasanya Bani Isroil banyak bertanya tentang sapi betina (baqorotun), yang telah diperintahkan oleh Nabi Musa ‘alayhis salam untuk disembelih.
– Mereka bertanya itu bukan dalam rangka taat, tapi sebaliknya mereka ingin menolak. Hal ini sebagaimana ayat sebelumnya ke-67, yang menyatakan bahwa Bani Isroil menuduh Nabi Musa ‘alayhis salam ingin membuat diri mereka jadi bahan ejekan.
– Ada 3 pelajaran yang dapat kita ambil dari ayat-ayat ini, yaitu :
1). Yang diutamakan dalam ibadah adalah “siapa yang memerintahkan” (yakni Alloh Ta’ala), bukan “apa yang diperintahkan” (yakni menyembelih sapi betina)
2). Menghilangkan pemujaan atas binatang sapi, yang dulu pernah disembah oleh Bani Isroil di masa Samiri, yakni patung emas anak sapi. Sekarang mereka harus menyembelih sapi.
3). Jangan banyak ajukan pertanyaan ketika sudah diperintahkan dengan sesuatu. Hal tersebut dapat menyebabkan berubahnya sesuatu yang awalnya mudah menjadi sulit untuk dilaksanakan.
# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan.