BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Tilawah QS.Al-Isro` 43-44 bersama Imaamul Muslimin, Ust.Yakhsyalloh Mansur dan Syaikh Mahmud hafizhohumalLoh pada ba’da Shubuh hari Selasa, 9 Jumadal Ula 1440H / 15 Januari 2019M di Masjid An-Nubuwwah, Dusun Muhajirun – Negararatu, Natar, Lampung sbb :
– Ayat 43 menyatakan bahwa Alloh Maha Suci dan Maha Tinggi dari apa yang mereka katakan, sebagaimana ayat sebelumnya, yang mana orang-orang kafir meyakini adanya tuhan-tuhan lain. Maka Alloh tekankan bahwa Dia-lah setinggi-tingginya Dzat, tdk ada Dzat yang lebih tinggi lagi, dan sebesar-besar Dzat, tdk ada Dzat yg lebih besar lagi.
– Hal ini berkaitan dengan pengakuan kita sebagai HizbulLoh, golongan yang berpihak kepada Alloh. Kalau kita benar berpihak kepada Alloh maka tidak akan berpihak kepada selainnya. HizbulLoh itu wasathon, berada di tengah-tengah ummat, tidak memihak ke mana-mana.
– Bila merujuk ayat sebelumnya yakni ayat 42, maka tuhan-tuhan lain akan mencari jalan agar dapat memerangi tuhan yang memiliki Arsy, dengan maksud mengalahkannya dan menjadi penguasa tertinggi. Demikianlah keadaannya bila tuhan itu tidak tunggal, tidak Esa, maka saling berusaha mengalahkan lainnya.
– Demikian pula bila HizbulLoh berpihak kepada salah satu PASLON, katakanlah no.13, maka akan condong untuk memenangkan yang itu dan mengalahkan yang lain. Atau berpihak ke no.15 maka ya condong memenangkan yang itu dan mengalahkan yang lain. Ingat, HizbulLoh tidak berpihak ke mana-mana, tetapi berpihak hanya kepada Alloh Ta’ala.
– Ayat 44 menyatakan bahwa bertasbih langit yang tujuh, bumi dan apa yang ada didalamnya. Planet itu banyak, tapi yang bisa dihuni manusia hanya Bumi. Coba kita bandingkan besarnya manusia dengan makhluq yg Alloh sebutkan semua itu. Manusia tidak lebih daripada debu, bahkan jauh lebih kecil daripada itu.
– Semua makhluq bertasbih dan memuji kepada Alloh, kecuali manusia. Manusia diberikan pilihan ibadah, sedangkan makhluq selain manusia dipaksa. Sebagai contoh : matahari dipaksa ibadah sehingga ia terbit dari timur dan tenggelam di barat. Matahari dipaksa memberikan sinarnya kepada orang mukmin ataupun kafir. Ayam dipaksa ibadah dengan berkokok pada pagi hari dan kawin agar punya keturunan, tdk ada pilihan lain. Semuanya taat kepada Alloh Ta’ala tanpa menolak sedikit pun.
– Sedangkan manusia, ada yang memilih tidak pergi ke Masjid untuk sholat berjama’ah, ada yang tidak sholat Shubuh pagi ini, bahkan ada yang tidak sholat walau pun sedang berada di Masjid.
– Semua makhluq, termasuk binatang, tumbuhan dan benda mati, bertasbih dan memuji Alloh Ta’ala dengan bahasa mereka, bahasa yang tidak dipahami manusia. Bangsa burung begitu banyak di langit yang luas, bangsa ikan begitu banyak yang tak habis dijala manusia, dan berapa banyak binatang lain yang bertebaran di Bumi, semua memuji dan bertasbih kepada Alloh Ta’ala. Pujian semua makhluq itu tidak akan berkurang banyaknya, walau tanpa tasbih manusia.
– Ayat 44 ditutup dengan pernyataan bahwa Alloh Ta’ala adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun, yakni bahwa Dia tidak akan segera menghukum sesiapa manusia yang tidak taat, tetapi Dia akan berikan waktu dan masa tunggu, hingga bila masanya terlewati dan manusia tetap kufur maka Alloh akan menghukumnya.
# Catatan : dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan beberapa hadits
1). HR.Ahmad bahwa Mu’adz bin Anas rodhiyalLohu’anhu berkata bahwa RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam mendatangi beberapa orang yang duduk diatas tunggangan dan asyik berbincang. Beliau shollalLohu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Naikilah dengan baik dan tambatkan dengan baik. Jangan gunakan hewan sebagai kursi untuk kalian saat berbincang di jalan atau di pasar. Karena boleh jadi yang ditunggangi lebih baik daripada penunggangnya, boleh jadi hewan tunggangan lebih banyak berdzikir kepada Alloh.”
2). HR.An-Nasai bahwa ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash rodhiyalLohu’anhuma berkata, “RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam melarang kami membunuh katak.” Yakni, karena katak bertasbih dengan suaranya.
# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan
