Nasihat Robi’ul Awwal 1440H – Jadikan Amal Kebaikan Sebagai Kebiasaan

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Tawshiyah Imaamul Muslimin hafizhohulLoh pada saat berada di pemakaman Dusun Muhajirun, Natar – Lampung hari Jum’at pagi tgl.01 Rob.Awwal 1440H/09 Nop 2018M sbb:

– Ba’da tahmid dan sholawat, beliau membacakan QS.Luqman 34, yang kemudian dijelaskan secara ringkas satu per satu dari 5 hal dalam ayat tsb.

– Bahwasanya hanya Alloh Ta’ala saja yang mengetahui 5 hal tersebut, yakni : kapan terjadinya Qiyamat; kapan dan dimana hujan turun; apa yang ada di dalam rahim sang Ibu; apa yang akan kita kerjakan esok hari; dan dimana seseorang akan menemui kematian.


– Kematian memang menjadi misteri bagi manusia, setidaknya ada 5 hal :
A). Mati tidak mengenal usia (ada yang mati saat masih bayi, anak kecil, remaja,
dewasa, dan tidak selalu yang tua dan sakit-sakitan itu mati lebih dulu);

B). Mati tidak mengenal kenal jenis kelamin (tidak selalu seorang lelaki mati lebih dulu), sebaliknya bisa juga mengenai perempuan;

C). Mati tidak mengenal sebab (mati itu tidak selalu didahului dengan sakit, bahkan ada yg tiba-tiba mati tanpa sakit. Ada yang jatuh sakit sudah lama tapi tidak juga mati, ada yang baru saja sakit tiba-tiba mati. Tidak perlu saling menyalahkan orang lain manakala taqdir mati telah tiba.

D). Mati tidak mengenal waktu (kapan saatnya kematian seseorang tiba, maka tidak bisa mundur atau maju, walaupun 1 detik. Juga walaupun kita berlindung atau berada di dalam benteng yang paling kuat, kematian tetap menghampiri).

E). Mati tidak mengenal tempat (saat masih muda dan nyantri di Mranggen, beliau diajak oleh sang guru thoriqot naqsyabandiyah untuk tahlilan di kubur yang masih kosong, dan sedianya akan menjadi kubur guru tersebut. Ternyata Alloh Ta’ala taqdirkan sang guru wafat di Makkah, bukan di Mranggen).

– Manusia akan dimatikan dalam kebiasaan amalannya, maka hendaknya kita berhati-hati, kita usahakan agar selalu berada dalam kebaikan. Jangan sampai kondisi akhir kematian kita adalah di saat beramal keburukan.

– Pemakaman (kuburan) sebaiknya ditandai atau dipagar, sehingga jelas mana saja batas-batas kuburan, dan juga menjadi jelas kapan kita memberi salam. Satu-satunya tempat yang kita mengucapkan salam tanpa ada yang mnjwb adalah pemakaman.

– Jaga adab saat berada di pemakaman, termasuk melepas alas kaki saat masuk ke pemakaman, karena demikian teladan RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf bilamana ada kekurangan.