Catatan Shofar 1440H – Diantara Rahasia Do’a Yang Tak Kunjung Terkabul

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Sungguh kondisi di sekitar kita serasa tambah hari makin mencekam hati. Bagaimana tidak?

Harga bahan pokok terus naik, Mengisi BBM harus antri, Muncul pemurtadan di tengah kaum dhuafa, Cendekiawan gigih dukung LGBT, Pelajar diracun dengan pornografi dan miras, Wakil rakyat disusupi Komunis, Tenaga kerja asing tiba-tiba melimpah, Musibah gempa datang silih berganti….
Diantara rasa gelisah seorang hamba, yang tak punya daya apa-apa, ia akan sadar bahwa hanya Dia, Dzat yang Maha Kuasa, yang mampu mengubah segalanya. Bersegera ia lantunkan do’a, tapi….

Mari sejenak membaca hadits di bawah ini sebagai nasihat diri…

Dari Abu Huroyroh rodhiyalLohu ‘anhu, dia berkata: 

RosululLoh shollalLohu’alayhi wa sallam bersabda : Sesungguhnya Alloh Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para Rosul-Nya dengan firman-Nya : “Wahai para Rosul makanlah yang baik-baik dan beramal sholih-lah.”
 

Dan Dia berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian.”
 

Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang yang melakukan perjalanan jauh, dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia mengangkatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : “Ya Robb, Ya Robb !”

Padahal makanannya harom, minumannya harom, pakaiannya harom dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang harom, maka (jika begitu
keadaannya) bagaimana do’a-nya akan dikabulkan.?”

(HR.Muslim no.1015, dalam Arbain Nawawi no.10).

Mungkin makanan kita bukan daging anjing atau babi (yg jelas HAROM)
Mungkin minuman kita bukan khomer atau varian whisky (yg jelas HAROM)
Mungkin baju kita bukan hasil korupsi atau mencuri (yg jelas HAROM)

Tapi tengoklah, apakah kita penuhi semua yang halal dzat-nya diatas itu semua dengan Riba?

Ketika rehat, kita berada di rumah kredit (Riba?).
Ketika berangkat kerja, kita diantar kendaraan kredit (Riba?)
Ketika bekerja, modal awalnya berasal dari kredit (Riba?)
Ketika masuk kantor, ada telepon, kita bicara via handphone kredit (Riba?)
Ketika pekerjaan perlu aplikasi, kita buka dg komputer kredit (Riba?)
Bahkan ketika masuk dapur & mulai memasak, kita gunakan panci kredit (Riba?)

Ya Robb, Ya Robb !
Adakah do’a kami selama ini tertolak karena kami nikmati Riba?
# introspeksitotal