Nasihat Shofar 1440H – Manusia Suka Tergesa-gesa

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Ringkasan Tilawah QS.Al-Isro ayat 11-14 bersama Imaamul Muslimin ba’da Shubuh tgl.10 Shofar 1440H/19 Oktober 2018M di Masjid An-Nubuwwah, Muhajirun – Natar sbb:

– Pada ayat ke-11, Alloh Ta’ala jelaskan sifat manusia yang seringkali mendo’akan keburukan bagi dirinya, sebagaimana ia mendo’akan kebaikan. Tanpa disadari, saat mendapatkan sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan maka ia segera berdo’a keburukan, sedangkan Alloh Ta’ala hanya memerintahkan dirinya untuk berdo’a meminta kebaikan. Hal itu terjadi karena manusia bersifat tergesa-gesa.

– Kata ‘ajala (tergesa) berbeda dg sur’a (cepat). Sifat “tergesa” itu berbeda jauh dg “cepat”. Contohnya adalah Alloh perintahkan “cepat” dalam QS.Ali ‘Imron 133. Sifat tergesa itu dibarengi nafsu dan datang dari godaan syaithon, sedangkan sifat cepat itu dibarengi rencana dan dipikirkan dengan matang, yang kita kenal sebagai manajemen.

– Pada ayat ke-12, Alloh Ta’ala ingatkan kepada manusia bahwa malam dan siang itu tanda kebesaran dari-Nya. Seringkali manusia lupa karena malam dan siang selalu berganti sepanjang hari, hingga seakan hal yang biasa-biasa saja, padahal hanya Alloh Ta’ala yang sanggup melakukan pergantian itu, sedangkan manusia tidak akan sanggup melakukan nya.

– Pergantian malam dan siang menjadi ukuran waktu yang Alloh tetapkan sehingga manusia tahu kapan bekerja dan kapan beristirahat. Dari pergantian malam dan siang itulah manusia menghitung waktu 24 jam, yang tidak akan berkurang atau berlebih, yang juga tidak bisa dimajukan atau dimundurkan. Dari pergantian itu  manusia menghitung hari, bulan dan tahun. Dan Alloh Ta’ala yang ajarkan itu semua kepada manusia.

– Pada ayat ke-13, ada kata “thoirun” yang arti asalnya adalah “burung” tapi kemudian diartikan sebagai “pekerjaan”. Hal ini dikarenakan orang Arab pada masa jahiliyyah menggunakan burung sebagai penentu pekerjaan. Setiap kali akan bekerja, mereka melepaskan burung. Kemana arah burung terbang maka ke arah itulah mereka pergi bekerja. Saat burung tidak mau terbang maka mereka pun urung bekerja.

– Catatan amal perbuatan manusia akan dikalungkan ke leher mereka pada hari qiyamat. Kebiasaan ini sebenarnya sudah dikenal oleh manusia sejak awal, sehingga medali sebagai “tanda” kemenangan sebuah lomba pun akan dikalungkan ke leher para pemenangnya. Dan bagi setiap manusia dikeluarkan kitab amalnya dalam keadaan terbuka.

– Pada ayat ke-14, Alloh perintahkan setiap manusia untuk membaca rekaman perbuatan dirinya selama di dunia, dan cukuplah dirinya untuk menghisab (menghitung dengan teliti) apa yang telah ia lakukan sepanjang hidupnya. Ia akan ingat bahwa ia pernah amalkan perbuatan sebagaimana yangg tertulis dalam kitab amalnya. Dan hal demikian pasti terjadi, tidak perduli apakah dirinya bisa membaca atau buta huruf.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat & mohon maaf atas segala kekurangan