BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Ringkasan tilawah QS.Al-Isro ayat 9-10 bersama Imaamul Muslimin pada ba’da Shubuh 9 Shofar 1440H/18 Oktober 2018M di Masjid An-Nubuwwah, Muhajirun – Lampung sbb:
– Di ayat ke-9 ada empat hal yang dibahas, yakni :
*Pertama*, diawali dengan “Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus…”. Diartikan kata “aqwam” sebagai “paling lurus” adalah lebih tepat daripada diartikan sebagai “lebih lurus”, karena tidak ada lagi tingkatan diatas kata “aqwam”.
*Kedua*, dilanjutkan dengan “dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin…”. Hal ini dikarenakan hanya orang beriman saja yang meyakini kebenaran Al-Quran, sehingga patut mendapatkan kabar gembira.
*Ketiga*, dilanjutkan dengan “yaitu orang-orang yang mengerjakan amal sholih…”. Amal sholih artinya amalan baik yang tepat guna, lawan kata sholih adalah tholih.
*Keempat*, dilanjutkan dengan “bahwa bagi mereka pahala yg besar.” Bentuk balasan bagi orang yang beramal sholih adalah pahala, sedangkan tidak ada yang dapat memberikan pahala kecuali Alloh Ta’ala. Maka perbanyaklah amal sholih.
– Seakan-akan ayat ke-9 ini putus hubungan dengan ayat sebelumnya, yakni ayat ke-8. Para ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ke-2 s/d ke-8 adalah satu rangkaian tentang kisah Bani Isroil. Ayat ke-2 itulah yang memiliki hubungan erat dg ayat ke-9.
– Merujuk kembali ke ayat ke-2, bahwa kepada Nabi Musa telah diturunkan kitab Tawrot, sebagai petunjuk bagi Bani Isroil. Tapi kemudian Bani Isroil meninggalkan kitab Tawrot. Maka ayat ke-9 mengingatkan kepada orang-orang yang beriman, agar mereka tidak meninggalkan Al-Quran sebagaimana yang dilakukan oleh Bani Isroil.
– Di ayat ke-10, diawali dengan “Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Akhirot…”. Sebenarnya yang dimaksud pada kalimat tersebut adalah tidak beriman kepada Al-Quran, tetapi Alloh Ta’ala mengulang dengan sebagian kebenaran dalam Al-Quran, yakni Akhirot. Maka siapa yang tidak beriman kepada Akhirot, sebenarnya dia juga tidak beriman kepada Al-Quran.
– Pada ayat ke-10, dilanjutkan dengan “Kami (Alloh) sediakan bagi mereka ‘adzab yang pedih.” Ingat ‘adzab itu tidak hanya ada di Akhirot, tapi juga Alloh hadirkan di Dunia.
– Bagi orang-orang yang tidak beriman, mereka berpikir dapat mengatur kehidupan manusia tanpa memerlukan petunjuk Alloh Ta’ala. Contohnya : ketika mengatur ekonomi, mereka mengambil teori Adam Smith. Ketika mengatur kekuasaan, mereka mengambil teori Plato. Ketika mengatur masyarakat, mereka mengambil teori Karl-Marx.
– Di Inggris hari ini, banyak Gereja yang kosong ditinggalkan oleh pemeluknya. Hal ini disebabkan oleh 2 hal : (1).Karena kebanyakan dari mereka kaya sehingga merasa tidak perlu meminta bantuan kepada Tuhan melalui do’a, (2).Karena ilmu pengetahuan mereka sangat maju sehingga mengubah pola-pikir bahwa nasib hanya bergantung kepada usaha mereka, bukan di tangan Tuhan.
– Di Jepang, seringkali yang kita lihat adalah kedisiplinan dan kebersihan mereka. Bagi kalangan rakyat biasa, kebanyakan dari mereka memilih untuk tinggal di apartemen. Sedang batas antar tempat tinggal apartemen relatif tipis, sehingga suasana di ruang sebelah akan terdengar oleh tetangganya. Hal semacam itu tentu sangat tidak nyaman.
– Hal-hal diatas adalah bentuk ‘adzab yang Alloh timpakan kepada manusia ketika masih hidup di dunia, termasuk ‘adzab pecah-belahnya manusia dalam agama. Dan ‘adzab terbesar adalah dimasukkannya manusia dalam Neraka Jahannam.
– Ketika terjadi bencana seperti di Indonesia akhir-akhir ini, kebanyakan orang sulit untuk diajak berpikir bahwa itulah ‘adzab dari Alloh Ta’ala. Mereka beralasan bahwa gempa terjadi karena kita berada di lempeng api yang terus bergerak. Mereka tidak mau peristiwa gempa dikaitkan dengan maraknya ma’shiyat.
– Di masa Kholifah ‘Umar bin Khoththob rodhiyalLohu ‘anhu, ketika Madinah diguncang gempa, beliau tidak sibuk menghitung kerugian atau banyaknya orang yang mati tertimpa musibah. Tetapi beliau katakan, “Wahai manusia, apa ini? Begitu cepatnya kalian berbuat ma’shiyat?”
# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kesalahan.