Nasihat Muharrom 1440H – Kehancuran Yahudi Yang Berulang

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Ringkasan tilawah QS.Al-Isro ayat 6-7 bersama Imaamul Muslimin pada Senin ba’da Shubuh, 14 Muharrom 1440H/24 September 2018M di Masjid An-Nubuwwah kampung Muhajirun, Natar, Lampung sbb:

– Ayat ke-6 menyatakan bahwa Alloh Ta’ala pergilirkan kepada Bani Isroil untuk mengalahkan musuh-musuh mereka dengan bantuan harta dan keturunan sehingga mereka menjadi kelompok yang besar. Hal demikian sudah pernah terjadi dan akan berulang kembali pada waktu lain.
– Pada masa kini, Bangsa Yahudi yang mendirikan negara Israel, telah mendapatkan kedudukan yang kuat. Bagaimana tidak? Orang-orang kaya Yahudi telah menguasai ekonomi dunia. Dan menjadi kenyataan bahwa lebih banyak negara di dunia yang mendukung negara Israel daripada yg melemahkan mereka.

– Di sisi lain, keturunan Yahudi dan penganut agama Yahudi yang berada dimana-mana, kini datang ke negara Israel. Pemerintah Israel juga mengupayakan pertambahan penduduknya dengan memberikan berbagai dukungan fasilitas hidup di sana.

– Ayat ke-7 menyatakan bahwa semua perbuatan baik dan buruk akan kembali akibatnya kepada diri mereka sendiri. Alloh Ta’ala sudah memberikan banyak keistimewaan kepada Bani Isroil, tetapi mereka adalah kaum yg suka berbuat kerusakan dan menyombongkan diri, sehingga Alloh taqdirkan itulah sifat
Bani Isroil (sebagaimana ayat ke-4).

– Kata “fa idza” menunjukkan kepastian datangnya, tetapi tidak diketahui kapan waktunya. Hal ini sebagaimana QS.An-Nashr, yang diturunkan Alloh Ta’ala, sementara kejadian berbondongnya manusia masuk Islam itu belum terjadi. Juga janji Alloh Ta’ala dalam QS.Al-Fath, yang ayatnya turun sebelum terjadi Fathul Makkah. Maka terjadi perbedaan pendapat diantara para Ahli Tafsir.

– Hukuman pertama (ayat ke-5) dan hukuman ke-2 (ayat ke-7) menurut sebagian Ahli Tafsir adalah hal yang sudah terjadi. Hukuman pertama datang pada saat Raja Nebukadnezzar menghancurkan Masjid Al-Aqsho kali pertama. Dan hukuman kedua datang saat Panglima Titus menghancurkan Masjid Al-Aqsho kali kedua. Dan ujung akhir ayat ke-7 menjelaskan bahwa demikianlah binasanya Bani Isroil.

– Sementara sebagian Ahli Tafsir lainnya menyatakan bahwa hukuman pertama sudah terjadi, dengan serangkaian penghancuran oleh kekuasaan Raja non muslim. Sedangkan hukuman kedua terjadi nanti, ketika muslimin menguasai
kembali Masjid Al-Aqsho. Sebagian muslimin Palestina berharap bahwa muslimin dari Indonesia-lah yang akan membebaskan Masjid Al-Aqsho. Tetapi apakah muslimin akan membinasakan Yahudi sehabis-habisnya sebagaimana ujung akhir ayat ke-7 tersebut? WalLohu a’lam.

– QuddarulLoh, Imaamul Muslimin mendapatkan undangan untuk hadir di Eropa dalam rangka pembahasan tentang Perjanjian Oslo. Salah satu isi perjanjian tersebut adalah : bahwa kedua belah pihak (Palestina & Israel) mengakui keberadaan negara masing-masing. Palestina sudah mengakui Israel, tetapi justru Israel hingga kini tidak mengakui Palestina. Ini menjadi masalah besar karena Israel tidak memenuhi janjinya.

– Keberadaan Palestina di PBB pun mendapat ganjalan dari lima negara. Mereka ini adalah : Amerika, Rusia, Inggris, Cina dan yang mengejutkan (sebagai yang ke-5) adalah Iran. Negara yg disebut terakhir ini tidak mendukung Palestina karena muslim Palestina adalah Sunni, bukan Syi’ah. Beberapa kali Iran berusaha menawarkan bantuan atas pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yg saat itu dikelola oleh Mer-C. Akibat tawaran ini, Mer-C pun difitnah sebagai Syi’ah atau pendukung Syi’ah. Tetapi bantuan ini kita tolak. Pembangunan RS Indonesia di Gaza adalah murni bantuan rakyat Indonesia, bahkan tidak sepeser pun dari pemerintah Indonesia.

– Strategi Yahudi melalui agen-agennya berusaha memporak-porandakan negara-negara yang mendukung Palestina. Diantaranya adalah tiga negara : Libya, Iraq dan Suriyah, yang kini tidak lagi dapat berbuat banyak akibat masalah-masalah internal dalam negeri masing-masing, yang disulut oleh negara-negara kepanjangan tangan Israel.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kesalahan yang ada.