BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Dalam majlis ta’lim, tentu para da’i akan menyampaikan penjelasan tentang ayat Al-Quran dan hadits RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam. Dan kita ketahui bahwa manusia pada umumnya akan mudah menerima penjelasan yang sederhana dan gamblang, tanpa perlu berbelit kata dan terasa rumit untuk dipahami.
Demikian pula baginda tercinta, Muhammad RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam yang selalu berusaha menjelaskan Dienul Islam ini dengan perlahan, kata demi kata, guna mencegah tercampurnya antara yang manfa’at dan yang sia-sia, antara kandungan sunnah dan kandungan sihir. Mari simak hadits berikut ini :
ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻛﺎﻥ ﻳﺤﺪﺙ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻟﻮ ﻋﺪﻩ اﻟﻌﺎﺩ ﻷﺣﺼﺎﻩ
_”Sesungguhnya Nabi shollalLohu ‘alayhi wa sallam adalah menyampaikan hadits (perkataan), yang sekiranya dihitung (banyaknya kata-kata beliau) dengan hitungan, pastilah terhitung.”_ (HR.Bukhoriy 3567, Muslim 71).
Sedangkan kata-kata yg indah (banyak, rumit, berbelit) dikhawatirkan menjadi sihir, sebagaimana hadits berikut :
فَالْتَفَتَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا
_Kemudian RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam berpaling ke arah kami dan bersabda: “Sesungguhnya diantara bayan (penjelasan dengan kata-kata) itu adalah sihir.”_ (HR.Tirmidziy 1951)
Semoga Alloh Ta’ala mudahkan bagi kita memberikan nasihat yang mudah,jelas, gamblang sehingga memberikan manfaat bagi ummat, aamiin. WalLohu a’lam.
Catatan 17 Dzulqo’dah 1439H / 30 Juli 2018M