Nasihat Dzulqo’dah 1439H – Al-Quran Menjawab Tantangan Zaman

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Ringkasan kajian QS.At-Tawbah 36 bersama Imaamul Muslimin pada ba’da Shubuh 10 Dzulqo’dah 1439H / 23 Juli 2018M di Masjid An-Nubuwwah, Natar – Lampung Selatan sbb :

– Melanjutkan sambutan semalam tentang “Al-Quran Menjawab Tantangan Zaman”, bahwasanya banyak muslimin yang jahil atas urusan dien mereka. Padahal Alloh Ta’ala melalui firman-Nya dalam Al-Quran telah memberikan jawaban. Salah satu tanda jahil urusan dien adalah tidak hafalnya muslimin akan nama2 bulan hijriyah, termasuk mengetahui apa makna nama-nama bulan tersebut.

– Alloh Ta’ala telah menetapkan bahwa waktu sebagian bedar ibadah manusia diketahui dengan adanya bulan, yang jumlah bilangan nya ada 12. Dan syari’at Islam menunjukkan adanya ibadah yang disandarkan pada hitungan bulan. Sebagai contoh : Hajji, Shoum wajib, Shoum sunnah, ‘Iedayn, dan sebagainya.

– Nama-nama bulan hijriyah sebenarnya diambil dari nama bulan Arab pada masa jahiliyyah, artinya agama Islam tidak anti dengan adat /budaya yang ada dan berkembang di masyarakat, selama tidak bertentangan dengan syari’at.

– Diantara 12 bulan itu, ada 4 bulan harom (yang dimuliakan dan tidak diperbolehkan perang didalamnya) yakni : Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharrom dan Rojab. Maka diingatkan oleh Alloh Ta’ala untuk tidak melakukan kezholiman kepada diri sendiri dengan perbuatan ma’shiyat di bulan-bulan harom itu, karena dosa keburukan akan dilipatkan lebih banyak dari bulan selainnya. Ada sebagian mufassir yang berbeda pendapat bahwa yang dimaksudkan tidak zholim adalah berlaku di seluruh 12 bulan, bukan hanya 4 bulan harom. WalLohu a’lam.

– Itulah agama yang lurus, yakni ketetapan Alloh untuk menghitung waktu dengan 12 bulan, dan dalam 1 tahun ada 4 bulan harom. Bukan menghitung waktu dengan matahari dan meniadakan penetapan adanya bulan harom.

– Dalam sebuah pengintaian, RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam pernah mengutus pasukan ‘Abdulloh bin Jahsy untuk mengetahui pergerakan kafilah dagang kafir Quroisy dari arah negeri Syam. Ternyata ‘Abdulloh bin Jahsy memutuskan untuk menyerang kafilah tersebut, sedangkan ia tidak tahu bahwa hari penyerangan itu telah masuk ke dalam bulan Rojab, bulan yang diharomkan untuk berperang. Kafir Quroisy bahkan menuduh bahwa RosululLoh dan para pengikutnya telah melanggar hukum Alloh, maka turunlah ayat QS.Al-Baqoroh 217.

– Ayat ini memberikan bantahan Alloh Ta’ala bahwa fitnah, yakni tuduhan kafir Quroisy bahwa RosululLoh melanggar hukum Alloh, lebih kejam daripada pembunuhan, yakni terbunuhnya sebagian anggota kafilah yang diserang pasukan ‘Abdulloh bin Jahsy.

– Perintah Alloh yang pertama agar muslimin berperang adalah QS.Al-Hajji 39-40. Ayat ini dibuka dengan adanya idzin berperang bagi orang-orang beriman, artinya berperang dalam Islam harus ada idzin terlebih dahulu kepada Ulil Amri. Ketika di Makkah, para shohabat RosululLoh sudah mengajukan usul untuk berperang karena melihat bagaimana kejinya kafirin menyiksa para shohabat yang dho’if kedudukannya, tetapi beliau tetap tidak mengidzinkan hal tersebut, karena Alloh Ta’ala belum memerintahkan nya.

– Barulah saat di Madinah, Alloh berikan perintah berperang. Pada saat RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam masih hidup, maka beliau-lah yang memberi idzin berperang. Ketika beliau wafat maka para pengganti beliau, yakni Kholifah yang memberikan idzin untuk berperang.

– Ayat ke-40 QS.Al-Hajj menyatakan bahwa dalam perang, muslimin tetap menghormati dan melindungi rumah-rumah ibadah selain agama Islam, termasuk melindungi para pengikutnya. Dengan hal inilah agama Islam menjadi “rohmatan lil ‘alamin”.

– Dalam tafsir Muhammad Rosyid Ridho dikemukakan bahwa setidaknya ada 3 alasan (berurutan) yang menjadi sebab berperang bagi ummat Islam, berdasar QS.Al-Hajj 39-40, yakni :
1).Karena dizholimi. 2).Karena diusir dari kampung halamannya hanya karena mereka berkata, “Robb kami adalah Alloh.” 3).Dirusaknya rumah-rumah ibadah, termasuk selain masjid. Maka saudara-saudara kita di Palestina sudah sepantasnya menyatakan perang kpd Zionis Israel karena 3 alasan dimuka telah terpenuhi.

– Ayat 36 QS.At-Tawbah ditutup dengan penyataan bahwa Alloh Ta’ala beserta orang-orang yang bertaqwa, yang berarti bahwa Alloh akan memberikan kekuatan dan kemenangan kepada ummat Islam apabila mereka berada dalam keadaan sebenar-benarnya taqwa. Hal ini dijelaskan dalam QS.Ali ‘Imron 102-103 bahwa mereka berada itu  dalam satu kesatuan jama’ah, yang dipimpin oleh seorang Imaam.

# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan