BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Tilawah QS.Al-Hasyr 59:18 ba’da Shubuh, Selasa 22 Sya’ban 1439H / 08 Mei 2018M bersama Imamul Muslimin di Masjid An-Nubuwwah Muhajirun, Lampung sbb:
– Kata “nazhoro” yakni berpikir, dalam Bhs.Indonesia sepadan dengan “nalar”, merupakan perubahan makna kata dari nazhoro (melihat).
– Kata “lighod” yakni hari esok, dimaknai sebagai Akhirot. Dalam ayat ini Alloh mengingatkan, amalan apa yang sudah kita persiapkan untuk Akhirot. Dengan kata lain adalah perintah untuk introspeksi diri.
– Kata “khobirun” digunakan karena bermakna Alloh sangat mengetahui hal yang bathin dari manusia, sebagaimana Dia mengetahui hal yang lahir. Berbeda dengan kata ‘alim, yang bermakna mengetahui hal.yang lahir.
– Ibnu Katsir rohimahulLohu dalam tafsirnya menuliskan hadits riwayat Ahmad, yang mengisahkan hadirnya suku Mudhor pada pagi hari di Madinah, sedangkan sebagian besar dari mereka berpakaian minim karena miskin nya, dengan membawa pedang yang digantungkan di leher.
— Melihat kondisi mereka, RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam berubah muka (nampak sedih) lalu kembali ke rumah. Beberapa waktu kemudian, beliau perintahkan Bilal rodhiyalLohu ‘anhu untuk adzan dan iqomah Zhuhur. Ba’da sholat, beliau berkhutbah, menyeru muslimin untuk bershodaqoh dengan Dinar, Dirham, kain, gandum dan kurma, bahkan walau separuh kurma (hal ini menandakan pemimpin yang sensitif akan kondisi ummat).
— Maka ada shohabat Anshor yang mengambil tas berisi uang dan datang kembali, sedangkan ia tak kuat mengangkatnya. Dan terus bergantian shohabat lainnya datang membawa shodaqoh, hingga terkumpul dua tumpukan makanan dan pakaian (hal ini menandakan ummat yang responsif atas seruan pemimpin).
— Melihat shodaqoh yang terkumpul, wajah beliau berubah cerah seperti emas. Beliau anjurkan ummat untuk membuat teladan kebaikan dalam Islam sehingga penganjur dan pengamal akan mendapatkan pahala, tanpa saling mengurangi satu dengan lainnya. Dan beliau mengancam ummat untuk tidak membuat teladan keburukan karena penganjur dan pengamal akan mendapatkan dosa, tanpa saling mengurangi satu dengan lainnya.
– AlhamdulilLah tabligh akbar sudah selesai dilaksanakan, sudah tentu ada kekurangan lajnah di sana-sini. Tetapi kekurangan sebaiknya kita tutupi, bukan sebaliknya malah disebarkan, karena sebagaimana hadits Rosul bahwa Alloh akan menutupi kekurangan atas orang yang menutupi kekurangan saudaranya.
– Dlm Islam dikenal 3 manajemen, yakni berpikir sblm bertindak, berpikir saat bertindak dan berpikir sesudah bertindak. Sebagaimana halnya Tabligh Akbar ini, dilaksanakan di Lampung karena sudah dipertimbangkan sebelumnya. Dalam pelaksanaan ternyata ada perubahan maka ya harus diubah, tidak bisa dipaksakan sesuai agenda semula. Setelah pelaksanaan, tentu perlu evaluasi lajnah agar ke depan lebih baik lagi.
# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan.