Catatan Rojab 1439H – Doktrin Ayat Imamat Rajani

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Ringkasan kegiatan Arimatea. Sabtu, 14 Rojab 1439H/31 Maret 2018M di Masjid Imtiyaz Internasional (Surapati Core, Bandung), pagi hari bersama Bunda Dewi Purnamawati (AWG hadir sebagai undangan) sbb:

– Kami terbiasa disiplin waktu & rapi berpakaian saat dididik dalam Kristen dulu, sehingga saat ini pun masih terbiasa denggan hal demikian. Entah mengapa kebanyakan muslimin tidak bisa menampilkan performance seperti itu? Padahal performance itu perlu.


– Pernah kami tanya kepada orang-orang yang murtad, “Kenapa sih kamu koq murtad?” Sederhana alasannya, kalau bertemu misionaris Kristen maka mereka tampil ganteng & cantik, rapi bersemangat. Sementara kalau bertemu pendakwah Islam, tampilannya lusuh, kurang semangat & “culun”. Lalu bagaimana kita bisa bersaing dakwah?
– Ummat Kristen sejak kecil sudah di-doktrin dengan ayat *Imamat Rajani*, yang
bermakna : setiap dari mereka harus menjadi pemimpin atau juara dalam setiap hal. Bayangkan anak perempuan umur 4 tahun sudah bisa berdakwah kepada teman-temannya. Ia katakan, “Tuhanku hebat, bisa sembuhkan orang sakit, bisa hidupkan orang mati. Kalau kamu iman pada Yesus, nanti selamat.” Lalu apa yang dipersiapkan anak-anak Islam untuk menjawab hal itu?
– Suatu kali ada teman kuliyah menyapa Anda, “SubhanalLoh, alhamdulilLah, puji
Tuhan, ujian kamu dapat nilai bagus loh.” Lalu apa yang akan Anda jawab, hanya bingung? Sebaiknya kita jawab, “AlhamdulilLah, kamu sudah bisa berkata baik. Akan lebih baik lagi kalau kamu belajar Islam, bukan sekedar bicara.” Masalahnya, Anda berani sampaikan begitu atau tidak?
– Untuk berhadapan dengan ummat Kristen yang mengajak kepada agama mereka, maka kita harus tegas. Ketika ada seorang Kristen yang mengucapkan “Selamat Idul Fitri ya, Bu Dewi.” Maka saya jawab, “Terima kasih. Tapi jangan berharap saya akan ucapkan selamat pada hari raya Anda, ya.” Ketika ada seorang Kristen yang berucap salam kepada saya, saya katakan, “Kamu jangan main-main dengan salam ya. Kamu bukan muslim.” Kita harus tegas sehingga mereka hormat, bukan malah kita yang malu untuk tegas sehingga mereka berani menginjak-injak kehormatan ummat Islam.
– Pemurtadan adalah *kejahatan terbesar*, mengapa? Kalau kita dibunuh sedangkan kita masih Islam, masih ada kesempatan masuk Surga. Kalau diperkosa sedangkan kita masih Islam, masih ada kesempatan masuk Surga. Tapi kalau kita murtad, maka tidak ada kesempatan masuk Surga, bahkan masuk Neraka.
– Gerakan kristenisasi bukan hanya omong-kosong, perlu imunisasi agar muslimin aqidahnya kuat. Arimatea punya data valid yang bisa menunjukkan gerakan itu. Ini juga bagian dari dakwah kita, yang selama ini bnyk dilupakan oleh ummat Islam.
# Demikian ringkasan kami, semoga bermanfa’at dan mohon maaf atas segala kesalahan yang ada