BismilLah.
Assalamu’alaykum.
Ringkasan tilawah QS.At-Tawbah 52-54, ba’da Shubuh 21 Dzulqo’dah 1438H / 18 Agu 2017M bersama Imamul Muslimin di Cileungsi sbb:
- Ayat-ayat tersebut masih berkaitan dengan Perang Tabuk, terutama tentang jawaban atas sikap munafiqin.
- Alloh Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam membongkar kedok munafiqin melalui wahyu, bukan melalui logika.
- Bagi mukminin saat berperang, maka mereka menunggu 2 hal yang baik, yakni kemenangan dalam perang atau mati syahid. Tidak ada istilah kalah, sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh munafiqin.
- Bagi munafiqin maka mereka menunggu datangnya ‘adzab, baik dari Alloh Ta’ala secara langsung maupun melalui tangan mukminin.
- Keberadaan munafiqin adalah karena masalah politik, yakni kekuasaan di kota Yatsrib, sebelum datangnya Muhammad RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam. Di kalangan ‘Arab tumbuh kesadaran bahwa mereka selalu kalah posisi daripada Yahudi, maka perlu mengangkat seorang pemimpin diantara mereka.
- Disepakati oleh suku Aws dan Khozroj untuk mengangkat ‘Abdulloh bin Ubay bin Salul sebagai pemimpin. Ia seorang germo yang kaya dan punya pengaruh luas. Tapi kedatangan Muhammad (sebagai Nabi yang membawa wahyu) menggeser hal tersebut (adanya kepentingan politik) sehingga ‘Abdulloh bin Ubay dan pengikutnya pura-pura masuk Islam, dengan tujuan menghancurkan dari dalam. Syari’at Islam adalah non politik.
- Ada seorang munafiq yang idzin tidak berperang karena khawatir terfitnah wanita yang cantik dlm Perang Tabuk, lalu ia infaqkan seluruh hartanya. Tetapi Alloh Ta’ala menolaknya dalam ayat 53. Karena sesungguhnya, ia menolak berangkat jihad dan sembunyikan diri dengan cara berinfaq.
- Ayat 54 menjelaskan 3 hal tertolaknya infaq, yakni : 1).Kafir kepada Alloh dan Rosul-Nya, 2).Sholat dalam keadaan malas, 3).Infaq dalam keadaan enggan. Wa na’udzu bilLah min dzalika.
Demikian ringkasan kami, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kesalahan yang ada.