Nasehat Dzulqo’dah 1438H – Sifat Khilafah Ghoyru Taam

BismilLah.

Assalamu’alaykum.
Ringkasan kajian Kitab Siyasah Syar’iyah Ibnu Taymiyyah oleh Imamul Muslimin pada Sabtu ba’da Shubuh tgl.20 Dzulqo’dah 1438H/17 Agustus 2017M sbb:

  • Ada dua sifat Khilafah sesuai syari’at, yakni : Khilafah Nubuwwah dan Khilafah Mulkan. Keberadaan keduanya adalah merupakan kenyataan sejarah dan sejalan dengan hadits RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam.

  • Khilafah Nubuwwah adalah Khilafah Rosyidah, sebagaimana yang kita ketahui, yakni kepemimpinan empat shohabat rodhiyalLohu ‘anhum setelah wafatnya RosululLoh shollalLohu ‘alayhi wa sallam.
  • Sedangkan Khilafah Mulkan adalah Khilafah kesukuan, yang dibentuk berdasarkan pertalian suku, baik karena keturunan, pernikahan maupun kekerabatan. Sebagaimana hal nya Bani Umayyah, Abbasiyah dll.
  • Pada masa Khilafah Mulkan, bisa saja terjadi pemaksaan dalam penetapan pergantian pemimpin, seperti hal nya pembai’atan Yazid bin Mu’awwiyah, dimana sebagian shohabat Nabi diancam dengan pedang di leher bilamana tidak melakukan mubaya’ah.
  • Tidak selamanya Khilafah Mulkan itu buruk, karena ada beberapa raja yang memimpin dengan kebaikan, seperti hal nya ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (mewujudkan kesolehan ummat) & Harun Al-Rosyid (mewujudkan kemajuan sains).
  • Sifat kepemimpinan Khilafah dalam sejarah ada yang Taamm, dalam artian bahwa Kholifah diakui oleh seluruh muslimin tanpa penolakan & mampu memerangi kafirin. Dan Khilafah Taamm ini sudah berakhir pada masa ‘Utsman bin ‘Affan rodhiyalLohu ‘anhu.
  • Adapun masa sesudahnya terjadilah Khilafah Ghoyru Taamm, yakni tidak bersatunya ketho’atan muslimin pada satu Kholifah, dimulai dari Kholifah ‘Ali bin Abi Tholib rodhiyalLohu ‘anhu. WalLohu a’lam.

Demikian ringkasan kami, dan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada.